Sukses

Ketua KUD Iyo Basamo Desak Polisi Usut Dalang Penyerangan di Desa Terantang

Korban penyerangan di Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, rata-rata ibu-ibu dan anak-anak masih trauma sejak kejadian pada 19 Juni 2022.

Liputan6.com, Pekanbaru - Korban penyerangan di Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, rata-rata ibu-ibu dan anak-anak masih trauma sejak kejadian pada 19 Juni 2022. Meski korban sudah pulang dari rumah sakit, masih ada warga yang kesulitan berdiri akibat pemukulan.

Ketua KUD Iyo Basamo, Yuslianti, menceritakan para korban belum bisa melupakan penyerangan memakai senjata tajam dan benda tumpul itu.

"Sampai sekarang ada korban yang kesulitan duduk," kata Yuslianti, Rabu siang, 22 Juni 2022.

Yuslianti juga mendesak Polres Kampar dan Polda Riau mengusut tuntas penyerangan dan penganiayaan ini. Dia mendesak agar penyidik segera menemukan aktor di balik peristiwa berdarah itu.

"Mendesak polisi menemukan orang yang menyuruh menyerang," tegas Yuslianti.

Yuslianti mengatakan, para penyerang sebagian besar bukanlah orang dari desa tersebut. Dia menduga mereka mendapat bayaran untuk mengusir warga yang mempertahankan lahan.

"Ada juga dari orang Terantang sini, sebagai penunjuk siapa saja yang diserang, orang ini saat penyerangan memakai helm, dia menunjukkan siapa saja yang dipukul," terang Yuslianti.

Warga Desa Terantang, tambah Yuslianti, juga tengah mencari siapa orang tersebut. Kepada polisi, dia juga meminta mencari orang tersebut karena mengakomodir pelaku penyerangan.

Di sisi lain, Yuslianti, mengakui memang ada pertemuan antara sejumlah pihak di Balai Adat Kabupaten Kampar terkait persoalan ini. Ada beberapa kesepakatan yang diklaim oleh pemerintah daerah sebagai perdamaian.

Menurut Yuslianti, kesepakatan itu hanya untuk penyelesaian persoalan lahan, bukan soal penyerangan dan penganiayaan.

"Soal penganiayaan hukum harus ditegakkan, tidak ada perdamaian soal penganiayaan," tegas Yuslianti.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Klarifikasi

Dalam percakapannya dengan wartawan, Yuslianti membantah pernah punya hubungan suami istri dengan ketua koperasi sebelumnya, Hermayalis.

"Itu tidak benar, hubungan saya dengan Hermayalis hanya satu kampung saja," tegas Yuslianti.

Pernyataan ini sekaligus sebagai koreksi atas pemberitaan Liputan6.com terkait hubungan Yuslianti dengan Hermayalis. Atas kesalahan penulisan ini, penulis meminta maaf kepada Yuslianti dan pihak yang merasa dirugikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.