Sukses

Jadi Tempat Transit, Warga Bali Menanti 'Berkah' dari Penerbangan Mancanegara ke Australia

Menparekraf tingkatkan aksesibilitas antisipasi tingginya minat wisatawan mancanegara ke Pulau Bali. Hal itu setelah beberapa hari lalu tingkat kedatangan wisatawan asing ke Bali mulai ramai. Tentunya hal itu menjadi angin segar bagi pemulihan pariwisata di Bali.

Liputan6.com, Denpasar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebut pihaknya akan meningkatkan aksesibilitas layanan penerbangan. Hal itu untuk mengantisipasi tingginya minat kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata, Bali.

Menteri Sandiaga Uno mengatakan maskapai rute penerbangan dari beberapa negara yang menuju ke Australia seperti dari Doha, Istanbul, dan Dubai didorong untuk dapat transit di Bali terlebih dahulu, baru ke Australia.

Menurutnya, apabila penerbangan menuju Australia transit di Bali bisa mendorong jumlah wisman dari negara lain yang mampir beberapa hari di Bali sebelum melanjutkan perjalanan ke negri kangguru tersebut.

"Ini nanti akan diskusikan dengan rekan-rekan Kementerian Perhubungan apakah untuk waktu yang sangat krusial ini kami diperbolehkan, karena Bali membutuhkan sekali," ujar Menparekraf Sandiaga Uno saat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Senin (11/4/2022).

Menparekraf Sandiaga Uno yang melakukan kunjungan kerja Australia selama sepekan kemarin mengungkapkan minat masyarakat Australia terhadap destinasi wisata di Indonesia khususnya Bali sangat besar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kenaikan Ekonomi Bali

Tiga rute penerbangan langsung yang saat ini sudah dioperasikan oleh Jetstar ke Bali, yaitu tiga kali per minggu dari Melbourne dan Sydney, serta tiap hari dari Perth dinilai masih belum cukup untuk memenuhi permintaan pasar Australia.

Pada 10 April 2022 penerbangan Jetstar Australia dari Sydney-Denpasar (Boeing 787-8) fully booked dengan total 335 penumpang. Permintaan yang tinggi ini konsisten sejak dioperasikannya kembali penerbangan Jetstar pada 14 Maret 2022. Kondisi ini diprediksi akan berlangsung sampai beberapa minggu ke depan mengingat di Australia saat ini memasuki masa libur Paskah.

Melonjaknya permintaan wisman Australia juga disebabkan oleh sejumlah relaksasi kebijakan yang dilakukan pemerintah Indonesia terkait pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang dipermudah, seperti bebas karantina, peniadaan tes PCR saat kedatangan, serta perluasan visa on arrival bagi 43 negara, termasuk Australia.

Melihat antusiasme masyarakat maupun pelaku industri Australia, Menparekraf yakin target 1,4 juta kedatangan wisatawan Australia ke Indonesia dapat terpenuhi dalam beberapa periode ke depan.

"Saya melihat ini kebangkitan ada di depan mata kita, kepulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dan tentunya penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat," ujar Sandiaga.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana mengapresiasi langkah Menparekraf yang telah memberikan perhatian yang luar biasa kepada masyarakat Bali.

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap pariwisata dan sangat berpengaruh pada perekonomian Bali. Bahkan, tingkat pertumbuhan ekonomi Bali sempat minus hingga 12,21 persen di kuartal IV tahun 2020.

"Saya memantau kegiatan Menparekraf saat kunjungan ke Australia. Saya senang karena beliau juga berbicara dengan teman-teman di Australia untuk memberikan pemahaman, pengertian, dan penjaminan bahwa di Indonesia khususnya di Bali aman-aman saja. Bali telah siap menerima kembali wisatawan seperti sebelum Covid-19," tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.