Sukses

Diduga Sumber Bau Busuk, Peternakan Lele di Garut Bikin Gusar Warga

Warga Kampung Buleud, Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat mengeluhkan bau busuk yang diduga berasal dari peternakan lele yang berada di kawasan itu.

Liputan6.com, Garut - Warga Kampung Buleud, Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat mengeluhkan bau busuk yang diduga berasal dari peternakan lele yang berada di kawasan itu.

"Ini sudah sangat mengganggu, saya khawatir bakal menimbulkan dampak kurang baik bagi kesehatan," ujar Rizal, Ketua RT 1 RW 4 Kampung Buleud, Selasa, 15 Februari 2022.

Menurutnya, bau busuk yang diduga berasal dari peternakan lele itu cukup mengganggu kenyamanan warga sekitar. Beberapa kali warga meminta Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Tarogong Kaler segera bertindak, tetapi belum digubris.

"Bukan hanya di RT 1 RW 4, ada juga warga di RT dan RW lainnya yang juga mengeluhkan bau busuk dari bangkai ayam tersebut," kata dia.

Selain menyebabkan bau busuk yang mengganggu kenyamanan warga, Rizal menduga perusahaan lele itu tidak mengantongi izin dari pemerintah, termasuk warga sekitar.

"Pihak pengelola sempat berjanji untuk tidak lagi menggunakan bangkai ayam sebagai pakan ternak lelenya, akan tetapi ternyata sampai saat ini masih saja dilakukan," ujar dia berang.

Dengan semakin meningkatnya kekesalan warga, Rizal berharap pemerintah segera bergerak melakukan tindakan penutupan, atau meminta pengelola untuk tidak menggunakan bangkai ayam sebagai pakan.

"Jika dalam jangka waktu satu minggu belum juga ada perubahan, kami tak bisa lagi menahan keinginan warga datang langsung ke lokasi peternakan," dia mengingatkan.

Kepala Desa Jati, Agus Salim mengakui banyaknya keluhan mengenai bau tak sedap yang disampaikan warga sekitar, terhadap perusahaan penggemukan lele tersebut.

"Makanya hari ini bersama perwakilan dari Polsek dan Koramil Tarogong Kaler, saya langsung melakukan peninjauan ke lokasi," ujar dia.

Namun, saat melakukan tinjauan lapangan, dia tidak menemukan bangkai ayam yang kerap digunakan sebagai pakan lele tersebut.

"Kemungkinan pihak pengelola sudah mengangkutnya. Sebab, saat kami cek sudah tidak ada," ujar dia menduga.

Untuk menghindari kemarahan warga, dia berharap pengelola perikanan lele tersebut segera melakukan perbaikan, termasuk meninggalkan penggunaan bangkai ayam sumber bau sebagai pakan lele.

"Mohon pengelola segera memperhatikan dampak terhadap lingkungan agar tidak mengganggu kenyamanan warga," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.