Sukses

Kaleidoskop 2021: Tanaman Hias Seharga Rumah hingga Banjir Bandang Garut

Kalender 2021 akan segera menjadi kenangan, harapan 2022 sebentar lagi terbentang. Ragam berita di Garut, Jawa Barat sepanjang 2021 akan segera menjadi sejarah yang pernah mewarnai kehidupan. Berikut kaleidoskop 2021 dari Garut.

Liputan6.com, Garut - Kalender 2021 akan segera menjadi kenangan, harapan 2022 sebentar lagi terbentang. Ragam berita di Garut, Jawa Barat sepanjang 2021 akan segera menjadi sejarah yang pernah mewarnai kehidupan Anda.

Berikut kaleidoskop 2021 Liputan6.com merangkum berita heboh di Garut sepanjang 2021 yang menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Dimulai dari Heboh Barter Tanaman Hias Aroid dengan Rumah Mewah hingga diakhiri musibah Banjir Bandang Sapu Dua Kecamatan di Garut. Berikut kilas singkat daftar berita paling hangat di Garut sepanjang 2021.

1.  Heboh Barter Tanaman Hias Aroid dengan Rumah Mewah di Garut

Memasuki pekan pertama Januari 2021, warga Garut dan masyarakat Tanah Air dihebohkan dengan keberanian Hidmat Syamsudin, seorang pecinta tanaman hias jenis Aroid asal Tarogong Garut, Jawa Barat setelah menawarkan paket barter satu rumah mewah miliknya seharga Rp500 juta dengan sejumlah tanaman hias.

"Totalnya sekitar 45 tanaman, tapi baru 40 masih ada lima tanaman lagi dari sana yang belum dikirim," ujarnya, Rabu (13/1/2021).

Menurutnya, bisnis tanaman hias terutama jenis Philodendron billietiae variegata dan King monstera variegata thai constellation memang menjanjikan.

"Di sini paling murah Rp2,5 juta paling mahal untuk sementara Monstera variegata thai constellation seharga Rp65 juta," kata dia.

Ide gila barter rumah seharga setengah miliar dengan 45 tanaman hias itu, bukan tanpa alasan, tingginya peminat tanaman endemik khususnya jenis aroid di Indonesia, membuatnya semakin jatuh hati.

"Jenis aroid itu ada anthorium dan philodenron," kata dia.

Tak ayal pamor tanaman hias asal Amerika Latin itu terus naik setiap tahunnya, sehingga harganya terus meroket. "Biasanya harga tanaman dihitung per daun sesuai dengan warna yang ditimbulkan," ujarnya.

Hidmat menyatakan, sejak meroketnya pamor harga tanaman hias, ia telah menawarkan tiga unit rumah mewahnya, untuk mendapatkan barang impiannya.

"Yang harga Rp500 juta sudah laku, tinggal yang harga Rp650 juta dan Rp390 yang belum ada peminat dari pecinta tanamannya," ujar dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

2. Garut Duduki Posisi Teratas Kasus Kematian Pasien Covid-19 di Indonesia

Usai lebaran, Kabupaten Garut, Jawa Barat mendapat peringkat tertinggi kasus kematian pasien Covid-19 di Indonesia.

Angka itu diperoleh berdasarkan data terbaru tim gugus tugas pencegahan Covid-19 hingga Sabtu (15/5/2021) lalu. Tercatat, angka kematian pasien di Garut mencapai 382 kematian atau 4,2 persen, di atas angka kematian pasien Covid-19 secara nasional yang hanya 2,76 persen.

"Angka kematian kita adalah tertinggi di Indonesia, melebihi angka 4 persen, yang positif sekarang 9.083 orang, yang meninggal dunia 382 orang, jadi sudah 4,2 persen," papar Bupati Garut Rudy Gunawan, Senin (17/5/2021).

Untuk menekan penyebaran Covid-19 di Garut, pihaknya segera menghidupkan kembali Satgas di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), termasuk menetapkan siaga 1 untuk seluruh puskesmas.

"Saya katakan dan nyatakan sekarang ini adalah darurat 1 atau siaga 1 untuk para puskesmas," kata dia.

Sebelumnya, sejak akhir tahun 2020 lalu, Kabupaten Garut, Jawa Barat pernah menduduki posisi rangking pertama kasus kematian akibat Covid-19 di wilayah Jawa Barat dengan 113 kematian.

Menurutnya, penyebaran kasus Covid-19 di Garut belum menunjukkan penurunan. Beberapa rumah sakit serta ruang isolasi yang disiapkan pemerintah daerah (pemda) sudah terisi pasien Covid-19.

"Hari ini di RSUD dr Slamet telah penuh dengan pasien-pasien Covid-19 yang mempunyai gelaja yang sangat mengkhawatirkan," dia mengingatkan.

3 dari 6 halaman

3. Tragis, Anjing Kampung Jadi Petunjuk Temuan Jasad Bayi Tanpa Kepala

Memasuki Agustus 2021, masyarakat Garut dihebohkan dengan penemuan bayi tanpa kepala. Seekor anjing kampung menjadi petunjuk awal pengungkapan pembuangan bayi yang ditemukan tanpa kepala dan tangan di Kampung Ciarileu, Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat, Rabu (11/8/2021) lalu.

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP. Dede Sopandi mengatakan, penemuan jasad bayi malang tersebut, berawal dari laporan tiga orang ibu rumah tangga melihat seekor anjing, membawa sebuah benda mencurigakan ke belakang rumah mereka.

Akhirnya setelah didekati, ditemukan beberapa potongan anggota tubuh bagian badan dan kaki sebelah kiri, sementara bagian lainnya seperti kepala dan tangan telah hilang.

"Bayi itu diduga oleh pelaku pembuangnya diletakan dibawah pohon pisang, hingga akhirnya dimangsa dan dibawa seekor anjing," ujarnya, kemarin.

Hasil penyelidikan sementara, pembuangan jasad bayi malang tersebut dilakukan pelaku beberapa hari sebelumnya, dan belum diketahui jenis kelaminnya. "Sepertinya dua atau tiga hari lalu dilahirkan, kemudian dibuang oleh pelaku," kata dia.

Setelah dilakukan penyelidikan kurang dari 2x24 jam, akhirnya pelaku pembuangan jasad bayi malang tersebut berhasil diungkap.

"Betul, ada seorang perempuan yang diduga pelaku pembuangan bayi sudah kita amankan," ujar Kapolsek Cikajang Iptu Sularto menambahkan.

Perempuan itu berinisial S, janda beranak dua berhasil diamankan tim Unit PPA Polres Garut dan Polsek Cikajang di rumahnya. 

4 dari 6 halaman

4. Pendaki Remaja Hilang Misterius di Gunung Guntur

Memasuki pekan terakhir September 2021, Muhammad Gibran Arrasyid (14), pendaki remaja asal Pangatikan, Garut, Jawa Barat hilang secara misterius Minggu (19/9/2021) di jalur pendakian Gunung Guntur Garut. Setelah "menghilang" selama lima hari, akhirnya Gibran ditemukan tim gabungan TNI-Polri dan organisasi pecinta alam pada Jumat (24/9/2021) petang dalam keadaan lemas.

Korban ditemukan tim pencarian gabungan dari TNI-Polri, BPBD, Basarnas, Tagana, BKSDA, kelompok pecinta alam dan masyarakat sekitar, setelah enam hari pencarian, sejak informasi kehilangannya menyebar pada Minggu lalu. "Korban ditemukan tim saat tengah duduk di Curug Cikoneng yang berada di pos satu," ujar Kapolsek Tarogong Kaler Masrokan.

Menurutnya, sejak pertama kali tim gabungan diterjunkan, seluruh tim bekerja keras menyisir area hilangnya pendaki remaja tersebut di wilayah Gunung Guntur. "Kondisinya korban dalam keadaan baik, cuma membutuhkan perawatan, saat ini masih dirawat di Puskesmas," kata dia.  

Ia enggan berspekulasi menjelaskan mengenai hilangnya korban secara misterius di kawasan hutan Gunung Guntur tersebut. Namun, dia mengatakan ada informasi mengenai "sosok misterius" yang membawa korban selama itu dinyatakan hilang.

"Infonya begitu tahunya ada yang membawa, namun mohon maaf kami tidak bisa menjelaskan hal itu," kata dia singkat.

Untuk mengembalikan kondisi, Gibran akhirnya dirawat secara intensif di Puskesmas Tarogong Kidul, hingga beberapa hari hingga selanjutnya dibawa pihak keluarga korban dalam keadaan sehat.

5 dari 6 halaman

5. Baiat Doktrin NII Puluhan Remaja di Garut

Puluhan remaja di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat terpapar radikalisme. Mereka berencana kembali mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) dan menganggap pemerintahan sah saat ini tagut atau mengajak berbuat jahat dan menyekutukan Tuhan.

Kepala Kelurahan Sukamentri, Suherman, mengatakan bangkitnya paham radikal NII kali ini, berasal dari laporan warga, adanya seorang remaja berusia sekitar 15 tahun, yang aktif melakukan pembaiatan calon anggota NII.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, KH Sirodjul Munir menyebut, paham NII lebih berbahaya dari Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Menurutnya, perkembangan paham radikal NII bukan pertama kali ditemukan di Garut, selama bertahun-tahun paham radikal itu terus merongsong keberlangsungan persatuan dan kesatuan bangsa.

Diduga keberadaan kelompok NII tidak bisa dilepaskan dari sepak terjang sosok Kartosoewirjo, pendiri sekaligus inisiator pendirian negara Darul Islam Indonesia. Salah satu pejuang tanah air seangkatan Presiden Soekarno itu, dengan tegas menyatakan keinginannya untuk mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) yang diproklamirkan 1948 silam.

Hasil penyelidikan Kesbangpol Garut, penyebaran faham radikal NII tidak hanya di kelurahan Sukamentri, tetapi juga sudah meyebar di beberapa kelurahan dan kecamatan lain di wilayah Garut.

6 dari 6 halaman

6. Banjir Bandang Sapu Dua Kecamatan di Garut

Memasuki tutup buku tahun kalender 2021, informasi mengenai Garut kembali mencuat setelah musibah banjir bandang menyapu beberapa desa di dua kecamatan yakni Sukawening dan Karangtengah akhir November lalu. Air bah dengan debit cukup tinggi yang dialirkan dari beberapa sungai, mampu meluluhlantakkan beberapa wilayah yang dilaluinya.

Bahkan, air setinggi dua meter mampu menenggelamkan beberapa pemukiman warga hingga menyapu beberapa bangunan dan kandang ternak yang berada di sekelilingnya. Beruntung dalam musibah alam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Sementara, total kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Beberapa lokasi kejadian dengan luasan dampak bencana paling parah terjadi di Kampung Jumre Desa Caringin. Di sana puluhan hektare sawah terendam banjir, kemudian beberapa kandang sapi berikut 2 sapi peliharaan warga ikut terbawa arus termasuk kandang kambing ikut rusak.

Kemudian, daerah terdampak lainnya terjadi di Kecamatan Sukawening, di sana ada beberapa kampung terdampak, mulai Kampung Cieunteung Desa Mekarluyu dan Kampung Ciloa Desa Mekarwangi. Selain itu, puluhan hektare sawah dan kebun milik warga terendam banjir hingga malam ini.

Bahkan, satu jembatan Sungai Ciloa yang berada di Desa Mekarwangi akhirnya putus sehingga memutuskan akses transportasi masyarakat.

Terakhir, puluhan rumah, ratusan hektare area sawah dan perkebunan warga di kampung Mulabaru, Bangkonol, dan Munjul di Kecamatan Sukawening, ikut terendam sapuan banjir bandang kali ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.