Sukses

USU Ciptakan Hand Sanitizer Standar WHO

Laboratorium Penelitian Terpadu Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil menciptakan Hada, hand sanitizer yang berfungsi membersihkan tangan secara menyeluruh tanpa air dan sabun.

Liputan6.com, Medan Laboratorium Penelitian Terpadu Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil menciptakan Hada, hand sanitizer yang berfungsi membersihkan tangan secara menyeluruh tanpa air dan sabun.

Pada demonstrasi pembuatan Hada Hand Sanitizer, Laboran UPT Lab Terpadu USU, Martha Martinni, mengatakan, pembuatan produk hand sanitizer ini merujuk pada proses pembuatan yang dianjurkan World Health Organization (WHO).

"Hanya ditambahkan essential oil beraroma lembut agar nyaman untuk digunakan," kata Martha, Jumat (17/12/2021).

Dijelaskannya, Hada Hand Sanitizer merujuk dari proses pembuatan WHO dengan kandungan ethanol 96 persen, H2O2 3 persen, dan Gliserin 98 persen, sesuai yang dianjurkan, dan hanya penambahan essential oil saja.

"Tidak ada efek samping dari penggunaan produk ini. Setelah digunakan, efeknya seperti produk di pasaran, tidak ada mengalami efek samping apapun," jelasnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Beberapa Kelebihan

Martha menuturkan, terdapat beberapa kelebihan dari produk hand sanitizer yang mereka ciptakan, yakni diformulasikan dengan bahan food grade, cepat kering, tidak lengket, dan tetap lembut ditangan.

Sejak berhasil dibuat pada awal Desember 2021, saat ini penggunaan Hada Hand Sanitizer hanya untuk kalangan terbatas dalam lingkungan USU.

"Khususnya untuk jajaran dan para laboran di UPT Lab Terpadu, belum diperjualbelikan," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Uji Klinis

Martha berharap, dapat dilakukan pengujian klinis lebih lanjut terhadap Hada Hand Sanitizer agar bisa dipasarkan secara massal, dan dapat dipergunakan oleh masyarakat luas, tidak hanya sebatas di lingkungan USU.

"Semoga bisa dibawa keluar, dipasarkan dengan diuji lebih spesifik. Apakah memenuhi syarat untuk bisa dijual di pasaran," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.