Sukses

Sambut Wisman 19 Negara, Bandara Hang Nadim Batam Dilengkapi Alat PCR Canggih

Alat PCR khusus yang harus ada karena waktu yang dibutuhkan lebih singkat di Bandara Hang Nadim Batam

Liputan6.com, Batam - Presiden RI Joko Widodo menunjuk Provinsi Kepri menjadi jalur masuk wisatawan manca negara (Wisman) dari 19 negara untuk dapat masuk ke Indonesia melalui dua entry point, salah satunya Bandara Internasional Hang Nadim, Batam.

"Selama PPKM tidak ada penerbamgam dari luar negeri, namun sebelumnya penerbangan dari luar ada penerbangan dari Subang Malaysia dan pesawat carter," kata Bambang Sorpriono, General Manajer Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim, Batam kepada Liputan6.com saat dihubungi, Sabtu (16/10/2021).

Atas kesiapan tersebut, kata Bambang, otoritas Bandara Hang Nadim Batam akan melanjutkan rapat bersama instansi eksternal seperti TNI AU, KKP Kelas II Batam, Imigrasi, Bea Cukai, dan pihak RSBP Batam mengenai PCR terhadap Wisman yang datang melaui Batam.

"Senin rapat bersama untuk membahas teknis pelaksanaan kedatangan wisman," kata Bambang.

Dalam rapat dibahas mengenai alat PCR khusus yang harus ada karena waktu yang dibutuhkan lebih singkat. Jadi bagi mereka yang datang cukup menunggu satu jam saja, dan hasil sudah keluar.

"Jadi untuk PCR ada 2 pertama PCR yang dibawa wisman serta hasil PPCR yang di bandara," kata GM Bubu Hang Nadim yang baru beberapa bulan dilantik ini.

Bambang menegaskan, Batam Kepri sebagai salah satu pintu masuk yang ditunjuk oleh pemerintah pusat, bahwa dalam aturannya para wisatawan mancanegara diharuskan untuk membawa hasil PCR sendiri, dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR ulang di kawasan Bandara Hang Nadim Batam.

Mengenai waktu tersebut, Bambang juga menuturkan bahwa  rapat tersebut akan dilanjutkan dengan penerapan flow atau jalur bagi para wisman selama menunggu hasil PCR. demi merealisasikan hal tersebut, otoritas bandara telah melakukan pemantauan langsung ke Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kunjungan ke Bandara Soekarno Hatta

Dalam kunjungannya ke Soekarno Hatta, Bambang menuturkan bahwa pihak Hang Nadim akan menyiapkan satu ruang tunggu khusus, yang dimanfaatkan dalam menerima para wisman.

"Rencana kita ruang tunggu 2 bagian kedatangan Internasional yang akan dimanfaatkan," ungkapnya .

Namun, dia mengaku salah satu kendala yakni kondisi Bandara Internasional Hang Nadim, yang tidak seluas dengan Bandara Internasional Soekarno Hatta.

"Untuk itu, dari pantauan kita disini kita akan modifikasi bagian ruang tunggu dua. Dan tidak akan dicampur dengan penumpang yang ada di ruang tunggu lain," ucap dia.

Adapun modifikasi yang akan dilakukan di lokasi tersebut, pihaknya akan menyiagakan alat dan tenaga kesehatan untuk melakukan pemeriksaan PCR di ruang tunggu tersebut.

Selain itu, petugas lain yang disiagakan adalah petugas KKP hingga Imigrasi guna pemeriksaan dokumen perjalanan.

"Saat ini sebenarnya kapasitas ruang tunggu itu 200 orang. Tapi dengan modifikasi itu, maka maksimal penumpang nanti hanya akan cukup bagi 80 orang saja," tuturnya.

Sebelumnya  Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan wisatawan mancanegara (wisman) dari 19 negara sudah bisa melakukan penerbangan internasional ke Kepulauan Riau (Kepri) dan Bali.

"Sesuai arahan Presiden RI, kami memberikan izin kepada 19 negara untuk bisa melakukan perjalanan menuju Bali dan Kepulauan Riau," kata Menko Luhut Pandjaitan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (13/10/2021).

Ke 19 negara tersebut yaitu Saudi Arabia, United Arab Emirates (UAE), Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Perancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.

Negara-negara tersebut dipilih sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) karena angka kasus terkonfirmasi COVID-19-nya berada pada level 1 dan 2, dengan angka positivity rate yang rendah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.