Liputan6.com, Cilacap- Badan Intelijen Negara (BIN) menyusun strategi untuk mempercepat cakupan vaksinasi di Indonesia. Salah satunya, BIN mengadakan vaksinasi massal bagi pelajat dan santri serta warga secara door to door di 10 provinsi, meliputi, Jateng, Jatim, Sumut, Riau, Lampung, Kalsel, Kaltim, Sulsel, Sulteng, dan Maluku dengan total 107.000 dosis vaksin.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Medical Intelligence BIN per 22 September 2021, dalam periode dua minggu terakhir angka kasus Covid-19 di Jawa Tengah mengalami penurunan. Namun cakupan vaksinasi di beberapa daerah masih kurang. Misal, untuk vaksinasi dosis pertama baru 20,19 persen dan dosis keduanya hanya 11,5 persen di Cilacap.
“Sesuai perintah bapak presiden untuk melakukan percepatan vaksinasi, pada hari ini BIN kembali melaksanakan kegiatan vaksinasi door to door, vaksinasi bagi pelajar SMP-SMA dan santri ponpes, serta pembagian bansos dan vitamin secara serentak di 9 provinsi lainnya,” ujar Kepala BIN, Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan di Cilacap dalam siaran persnya, Kamis (23/9/2021).
Advertisement
Baca Juga
Cilacap menjadi salah satu kabupaten yang mendapat perhatian karena laju vaksin di daerah tersebut rendah. Sementara penanganan Covid-19 di Kabupaten Cilacap masih belum maksimal dengan angka kematian cukup tinggi di atas rata-rata nasional (6,32 persen).
Ada dua lokasi vaksinasi di Cilacap yang ditinjau langsung oleh Presiden Joko Widodo, sedangkan lokasi lainnya ditinjau secara virtual. Presiden meninjau vaksinasi massal pelajar di SMA Negeri 2 Cilacap, kemudian meninjau vaksinasi door to door di Jalan Sentolo Kawat, Cilacap Selatan, Kab. Cilacap.
Menurut Budi Gunawan, percepatan vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia diharapkan dapat mengakselerasi transisi dari penanganan pandemi ke pengelolaan endemi.
BIN memprediksi jika pada September 2021 kasus Covid-19 tidak melonjak atau di kisaran 5.000 sampai 7.000 kasus per hari serta vaksinasi nasional mencapai 1,5 sampai 2 juta orang per hari, maka transisi pandemi ke endemi dimulai pada Januari 2022. Akan tetapi, jika kasus harian kembali naik pada September 2021 atau di kisaran 15.000 sampai 20.000 per hari dan pelaksanaan vaksin booster pada Februari 2022, maka transisi baru dapat dimulai pada April 2022.