Sukses

Tim Investigasi KIPI Selidiki Kasus Meninggalnya Dokter di Bulukumba

Tim Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba dan Dinas Kesehatan Pemprov Sulsel tengah melakukan investigasi.

Liputan6.com, Bulukumba - Seorang dokter bernama Andi Yuswardani Makmur, meninggal dunia pada Minggu (22/8/2021). Dokter itu meninggal dunia di rumahnya di Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba setelah mendapatkan vaksin dosis ketiga.

Berdasarkan data yang diterima Liputan6.com, dr Andi Yuswardani Makmur langsung pulang ke rumahnya untuk beraktivitas sebagai ibu rumah tangga setelah disuntikkan vaksin moderna. Setelah mencuci pakaian dan berbincang dengan keluarganya di rumah, dia pun langsung merasa tidak enak badan hingga terjatuh dan kemudian meninggal dunia. 

Kepala Dinas Kesehatan Pemerinah Provinsi Sulawesi Selatan, dr Ichsan Mustari membenarkan ihwal meninggalnya dokter spesialis jiwa itu. Menurut dia saat ini Tim Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba dan Dinas Kesehatan Pemprov Sulsel tengah melakukan investigasi.

"Saya kira saat ini tim KIPI melakukan investigasi tentu, karena begitu memang prosedurnya kalau ada dugaan itu tim KIPI Kabupaten dan KIPI Provinsi melakukan investigasi," ujar Ichsan, Rabu (25/8/2021).

Ichsan menuturkan bahwa investigasi itu dilakukan untuk memastikan apakah dr Andi Yuswardani Makmur benar meninggal dunia setelah mendapatkan vaksin moderna sebagai vaksinasi tahap ketiga. Selain itu tim investigasi juga akan mencari tahu apakah betul dokter yang bekerja di RSUD Sulthan Daeng Raja Bulukumba itu meninggal karena efek dari vaskinasi yang diterimanya. 

"Artinya kita kan mesti cari dulu, investigasi. Sejak awal vaksinasi, telah dibentuk tim kejadian awal. Rekomendasi-rekomendasi akan diberikan karena kita tahu sendiri vaksinasi Covid kan vaksinasi pertama kali, tentu juga kejadian yang seperti itu tetap menjadi analisis tim melihatnya," terang dia.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.