Sukses

Teror Hewan Misterius Merobek Perut Ternak Sampai Mati Bikin Resah Warga Gunungkidul

Warga Gunungkidul dibuat resah lantaran hewan ternaknya kerap ditemukan mati dalam keadaan perut robek dan jeroan keluar.

Liputan6.com, Gunungkidul Matinya belasan kambing milik warga Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Gunungkidul masih menjadi misteri. Meski kejadian semacam ini selalu terulang saat musim kemarau tiba, namun hingga kini belum diketahui binatang jenis apa yang kerap menyerang ternak warga itu.

Setidaknya dalam sepekan terakhir ada 14 ekor kambing warga mati akibat serangan hewan misterius tersebut. Hal ini membuat resah warga karena hewan ternak adalah tabungan para petani, sambil menunggu musim panen tiba.

Teguh, warga Sureng Kalurahan Purwodadi mengatakan, dirinya mengaku dalam semalam kehilangan 2 kambing jantan yang diletakan di ladang miliknya. 

"Dua ekor yang mati, tadinya yang satu masih hidup namun karena luka robek di perut yang mengakibatkan usus keluar jadi mati saat akan saya bawa pulang ke rumah," katanya.

Teguh tak mengetahui secara pasti kapan serangan hewan misterius itu memangsa hewan ternaknya, namun sore sebelum kejadian ia sempat memberi makan kambing kambingnya yang berjumlah 6 ekor. Teguh juga sengaja menaruh kambingnya di ladang agar lebih mudah memberikan makan ternaknya.

"Memang saya letakan di ladang biar gampang kasih makanya, untuk tempatnya sendiri saya hanya membuat semacam gubuk tanpa pagar," katanya.

Selain Teguh, ada hewan ternak beberapa warga yang mengalami nasib yang sama yaitu mati dengan jenis luka yang sama pula. Luka di bagian leher dan perut menjadi ciri khas serangan hewan misterius tersebut. Selain luka, hewan misterius itu juga memakan organ dalam ternak.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengakuan Perangkat Desa

Suroyo, Perangkat Desa Purwodadi membenarkan kabar teror hewan misterius yang membuat resah warga itu. Hal ini menjadi perhatian khusus pemerintah desa karena sudah menyebabkan kerugian yang tidak sedikit.

"Upaya kami terus menjaga dan memantau perkembangan agar tidak terjadi hewan ternak mati akibat serangan," ucap Roy, sapaan akrabnya.

Roy menduga, hewan misterius tersebut merupakan anjing yang dibawa warga untuk menjaga tanamannya dari serangan kera ekor panjang. Karena, di kawasan Purwodadi sendiri merupakan lokasi perkembangan kera eko panjang tumbuh pesat.

"Anjing dilepas di ladang sehingga beranak pinak, dimungkinkan anak-anak anjing tersebut menjadi liar," ungkap Roy.

Selain itu, Kebiasaan warga membuat kandang di ladang yang jauh dari rumah menjadikan pengawasan terhadap hewan ternak mereka begitu lemah. Pada 2021 ini, dalam beberapa pekan silam, sebanyak 14 kambing ternak milik warga telah menjadi korban. Serangan hewan liar sendiri terjadi di empat lokasi.

 

3 dari 4 halaman

Respons Dinas Pertanian

Menanggapi fenomena yang terus terjadi ini, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui secara pasti hewan apa yang memangsa kambing ternak milik warga. Saat ini tim lapangan dari Dinas Pertanian dan Pangan sedang melakukan investigasi terhadap kejadian tersebut.

Namun sejauh ini belum ada laporan mengenai perkembangan investigasi yang tengah dilakukan. Berdasarkan pengalaman, ia menduga serangan hewan liar yang menyebabkan tewasnya kambing milik warga itu.

"Biasanya serangan hewan liar yang sejenis anjing liar, seperti kejadian-kejadian sebelumnya. Namun jelasnya, kita masih menunggu laporan dari tim lapangan," jelas Bambang, Selasa (10/8/2021) siang.

Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Retno Widyastuti menyampaikan, sebagian besar orang menduga bahwa hewan liar yang memangsa kambing-kambing warga ini berupa anjing-anjing liar. Namun begitu, lagi-lagi wujud dari hewan liar tersebut belum ada yang mengetahui secara pasti.

"Kalau warga setempat mungkin sudah pernah lihat ya, tapi kalau menangkap belum pernah. Ahli dari UGM dan BKSDA saja belum bisa memastikan," jelas Retno.

 

4 dari 4 halaman

Pindahkan Kandang

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengetahui wujud dari pemangsa kambing ternak tersebut. Retno bersama tim pun juga pernah melakukan pemantauan bersama tim lapangan di dalam hutan hingga dini hari. Akan tetapi, hasil dari pengintaian sendiri tak menghasilkan apa-apa. Saat ditunggu, hewan liar ini justru tak muncul.

Ia menduga jika hewan liar tersebut memiliki indera penciuman yang tajam sehingga mampu mendeteksi keberadaan manusia pada jarak yang jauh. Menurut Retno, hewan liar pemangsa ternak ini juga memiliki ciri khusus. Yaitu, tidak pernah memakan habis mangsanya. Hewan liar hanya menghisap darah dan memakan sedikit jeroan kambing yang dimangsanya.

"Ini bisa jadi petunjuk hewan buas apa yang sukanya mengambil jeroan," ucapnya.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, ia menyarankan agar masyarakat memindahkan kandang ternak ke dekat rumah ataupun ke dekat perkampungan. Selain itu, memperkokoh kandang dapat menyulitkan hewan liar memangsa ternak masyarakat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.