Sukses

Protes PPKM, Pengusaha Kuliner di Bandung Coba Akhiri Hidup

Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR), GB, melakukan percobaan bunuh diri tepat di depan Kantor Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/8/2021).

Liputan6.com, Bandung - Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR), GB, melakukan percobaan bunuh diri tepat di depan Kantor Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/8/2021). Pria yang berprofesi sebagai pengusaha kuliner ini melakukan aksinya dilatari kekecewaan terhadap pemerintah yang memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Salah seorang saksi, Jajang Jaenudin (35) mengaku sempat dihubungi oleh Bonbon--panggilan GB--mengenai rencana rekannya melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Bandung. Jajang kemudian menyusul Bonbon.

Namun, aksi yang dilakukan Bonbon bukan unjuk rasa. Jajang menemukan rekannya tersebut dalam keadaan terluka. Di sekitar tubuh Bonbon terdapat sebilah pisau yang diduga digunakan untuk melukai diri.

"Sudah tergeletak di tengah Jalan Wastukencana dengan luka pada leher sebelah kiri dan perut sebelah kanan," kata Jajang.

Pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung membenarkan adanya kedatangan pasien dengan dugaan percobaan bunuh diri tersebut.

"Pasien datang ke IGD RSHS pada jam 13.54 diantar oleh PMI dengan diagnosa trauma tusuk di perut dan luka tusuk di area leher, ada kecurigaan percobaan bunuh diri," ujar Koordinator Pelayanan Medik RSHS Bandung Zulvayanti.

Zulvayanti menuturkan, saat ini kondisi pasien secara umum sadar, stabil, tanpa menggunakan bantuan oksigen, dan masih dalam observasi secara ketat. Pendarahan di luar sudah tertangani dengan balut tekan, pasien sudah dipasangi infus, dan sudah diberikan obat-obatan anti-nyeri. 

Sementara itu, tersebar rekaman suara diduga dari Bonbon yang disebarkan kepada wartawan. Rekaman tersebut berisi pesan terkait kegelisahan para pelaku usaha kuliner yang operasionalnya terkendala dengan kebijakan PPKM.

Selain itu, isi pesan suara tersebut berisi permintaan maaf Bonbon kepada rekan seprofesi serta organisasi karena tidak berhasil memperjuangkan untuk memperbaiki situasi usaha pada masa PPKM. Permintaan maaf pun disampaikan untuk anak dan istrinya.

Terpisah, Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Rudy Tri Handoyo membenarkan adanya peristiwa percobaan bunuh diri tersebut. Dia belum memberikan keterangan lebih lanjut soal motif Bonbon nekat mencoba bunuh diri.

"Iya benar, informasinya akan kami berikan lebih lanjut setelah semua data terkumpul," kata Rudi.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.