Sukses

TNI Polri Bersatu Percepat Terbentuknya Herd Immunity di Masyarakat

TNI dan Polri akan mendukung terus proses percepatan vaksinasi Covid-19 dan mengimbau warga tidak percaya hoaks vaksin.

Liputan6.com, Serang - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, mengecek percepatan vaksinasi Covid-19 di wilayah Banten. Mereka berharap vaksinasi bisa berjalan lancar agar herd immunity bisa terbentuk dengan cepat di masyarakat. TNI dan Polri akan mendukung terus proses percepatan vaksinasi dan mengimbau warga untuk tidak percaya hoaks vaksin.

"TNI-Polri akan membantu tenaga kesehatan (nakes) dalam rangka vaksinasi yang akan, terus dilaksanakan di wilayah Banten ini, sehingga capaian target bisa segera kita lalui. Harapan kita semua herd immunity, kekebalan komunal, segera bisa kita capai," kata Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, di kampus Untirta Serang, Banten, Minggu (18/7/2021).

Gudang obat gratis di Kodim 062/Serang juga di periksa oleh petinggi TNI-Polri, untuk memastikan ketersediaannya. Lantaran, akan dibagikan gratis ke pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman). Keduanya berharap, pasien isoman tidak lagi kesulitan mendapatkan obat selama perawatan dirumah.

Setidaknya, ada dua paket obat gratis yang akan dibagikan oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

"Pelaksanaannya akan diatur secara berjenjang antara bhabinsa, bhabinkamtibmas didampingi puskesmas untuk membagikan obat tersebut sampai ke tangan masyarakat yang membutuhkan. Kita harapkan masyarakat yang melaksanakan isoman bisa segera sembuh dengan adanya obat gratis tersebut," terangnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perketat Protokol Kesehatan

Pemerintah daerah, personil TNI-Polri diminta terus ikut aktif mengajak masyarakat menerapkan prokes Covid-19, seperti mencuci tangan, menjaga jarak, tidak berkerumun hingga memakai masker.

Menurut Panglima TNI, kasus aktif Covid-19 yang terus bertambah di dominasi oleh klaster keluarga. Karena di sanalah, banyak masyarakat mulai mengendurkan prokes.

"Keluarga yang ada di desa itu menganggap bahwa tidak ada covid. Saat ini banyak sekali yang terpapar karena klaster keluarga, dan mereka lupa antar tetangga bermain tanpa menggunakan masker," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.