Sukses

HUT ke-431 Kota Medan, Tokopedia Bagikan 2 Kisah UMKM Beromzet Belasan Juta Rupiah

Dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-431 Kota Medan, Tokopedia menggencarkan inisiatif hyperlocal untuk membantu pegiat usaha, termasuk UMKM Medan mengembangkan daya saing melalui teknologi demi mewujudkan misi pemerataan ekonomi secara digital.

Liputan6.com, Medan Dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-431 Kota Medan, Tokopedia menggencarkan inisiatif hyperlocal untuk membantu pegiat usaha, termasuk UMKM Medan mengembangkan daya saing melalui teknologi demi mewujudkan misi pemerataan ekonomi secara digital.

Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni mengatakan, pandemi Covid-19 mendorong masyarakat beradaptasi melalui teknologi. Untuk itu Tokopedia #SelaluAdaSelaluBisa mendukung upaya pemberdayaan UMKM melalui pendampingan intensif serta berkolaborasi dengan pemerintah daerah.

"Guna mewujudkan digitalisasi UMKM lokal," ujarnya, Kamis (1/7/2021).

Tokopedia telah menjalin kolaborasi strategis dengan Pemerintah Kota (Pemko) Medan sejak Agustus 2020 lalu. Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution, mengatakan, Pemko Medan selalu berkomitmen mendukung perkembangan UMKM lokal.

"Kehadiran Tokopedia yang memfasilitasi para pelaku UMKM di Kota Medan untuk memasarkan hasil usahanya memberikan dampak positif kepada masyarakat, sekaligus mendorong pemulihan ekonomi daerah," sebutnya.

Tokopedia mencatat beberapa temuan menarik, khususnya terkait tren belanja masyarakat Medan selama 2020. Kategori kesehatan, elektronik, fesyen, rumah tangga, serta makanan dan minuman menjadi beberapa kategori yang paling populer di Tokopedia.

Selain itu, adanya fitur PBB online di Tokopedia juga mendorong peningkatan transaksi pembayaran PBB di Medan, yaitu lebih dari 5 kali lipat selama Q1 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sehingga mampu menambah pendapatan daerah Kota Medan.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Minyak Karo Laucih, Kenalkan Racikan Leluhur lewat Teknologi

Berawal dari upaya melestarikan warisan leluhur secara turun temurun sejak 1999, Minyak Karo Laucih merupakan usaha 4 generasi yang dilanjutkan Nuansa Putra Kaban bersama Trudly Karo Karo dan telah memiliki sertifikasi halal dari LPPOM MUI serta sertifikasi UMOT.

"Terbuat dari bahan alami khas Indonesia, seperti rempah, akar dan tumbuhan seperti jahe merah, induk kunyit, temulawak, gagatem arimo, jerango, daun cengkeh dan lain-lain, produk Minyak Karo Laucih dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit termasuk keseleo, rematik, sakit pinggang dan masih banyak lainnya," ungkap Trudly.

Kehadiran platform Tokopedia sangat membantu Nuansa dalam beradaptasi di tengah pandemi Covid-19, bahkan produk warisan leluhurnya bisa menjangkau Papua.

"Walau modal awal kami hanya Rp 500 ribu, kini kami bisa meraih omzet lebih dari Rp 10 juta setiap bulannya lewat Tokopedia. Kami juga dapat turut memberdayakan berbagai petani lokal tanah Karo," tambah Nuansa.

3 dari 3 halaman

Orifresh.id, Bantu Petani Sayur dan Buah Lokal Penuhi Kebutuhan Masyarakat secara Online

Perkembangan teknologi yang terus melesat mendorong masyarakat Medan untuk lebih banyak memenuhi kebutuhan harian, termasuk membeli sayur-mayur dan buah-buahan, tanpa harus keluar rumah. Inilah yang menjadi motivasi Doni Goldmer untuk mendirikan Orifresh.id pada 2017.

Kondisi pandemi Covid-19 justru menjadi peluang bagi Doni untuk terus berinovasi. Salah satunya dengan berjualan di Tokopedia untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

"Sejak bergabung pada Januari 2021, penjualan toko kami kini bisa meningkat lebih dari 60x lipat dan omzet per bulan kami bisa mencapai Rp15 juta lewat Tokopedia," terangnya.

Melalui Orifresh, Doni juga turut membantu masyarakat sekitar, khususnya petani lokal Medan yang terdampak pandemi. Saat ini, sudah ada puluhan petani lokal yang mereka gandeng dari daerah Berastagi dan Kaban Jahe.

"Saya berharap bahwa ke depannya akan lebih banyak lagi UMKM lokal yang melihat keadaan pandemi sebagai momentum menciptakan peluang lewat teknologi," Doni menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.