Sukses

Gibran Minta Proses Hukum Jalan Terus, Apa Kabar Anak-Anak Perusak Makam Nasrani?

Polres Kota Surakarta menggandeng Balai Pemasyarakatan dalam kasus perusakan makam berbau intoleran di Solo.

Liputan6.com, Solo - Terkait kasus perusakan makam berbau intoleran yang dilakukan anak-anak di Makam Umum Cemoro Kembar Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon Solo, Jawa Tengah, tim penyidik Polres Kota Surakarta menggandeng Balai Pemasyarakatan dalam proses pemeriksaan.

Tim penyidik Polresta Surakarta masih memeriksa saksi korban, warga yang melihat kasus perusakan makam, dan pengasuh dari "Kuttab" (tempat pendidikan belajar dan menulis Al-Qur'an) yang diduga siswanya melakukan perusakan itu.

Hal itu dikatakan Kepala Polresta Surakarta, Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjutak, di sela meninjau pembersihan dan perbaikan di Makam Cemoro Kembar Mojo Solo, Rabu (23/6/2021).

Hadir juga Kepala Kantor Kementerian Agama Surakarta, Hidayat Maskur, Kodim 0735/Surakarta, dan sejumlah elemen masyarakat, di antaranya Banser, yang bersama-sama membersihkan dan memperbaiki makam.

"Pada proses penyidikan kami juga menggandeng Balai Pemasyarakatan Surakarta dan psikolog untuk mendampingi anak-anak yang diduga melakukan perusakan nisan di makam itu," katanya.

Menurut dia, acara pidana terhadap anak berhadapan hukum (ABH) akan diterapkan dalam penyidikan kasus itu.

Sesuai UU Perlindungan Anak, kata dia, di setiap pemeriksaan anak di bawah umur wajib mengupayakan diversi atau mempertemukan pihak korban dan pelaku dengan didampimpingi orangtua pelaku, Bapas dan polisi penyidik.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bersedia Perbaiki Makam

Usai perusakan nisan makam di Mojo Solo itu, pihak Kuttab sepakat memperbaiki nisan makam yang diduga dirusak siswanya.

"Kami sepakat untuk bersama-sama melakukan perbaikan nisan di makam Cemoro Kembar meski tidak seiman, tetapi kami saudara sebangsa dan se-Tanah Air serta bersaudara dalam kemanusiaan. Kami harus merajut kebhinekaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini, agar tidak terjadi kejadian serupa di kemudian hari," katanya.

Sebelumnya, peristiwa perusakan di makam umum Cemoro Kembar terjadi pada Rabu (16/6/2021), sekitar pukul 15.00 WIB oleh sekitar 10 anak murid di sebuah lembaga pendidikan Kuttab di daerah itu. Dari hasil pemeriksaan ada sekitar 12 nisan rusak.

Menurut saksi perusakan makam dilakukan sekitar 10 anak yang merupakan murid dari lembaga pendidikan Kuttab pimpinan Mujair, yang terletak di sekitar 50 meter dari makam Cemoro Kembar Mojo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.