Sukses

Pembangunan Rumah Korban Bencana Seroja di Pulau Adonara Ditargetkan Selesai Sebelum Natal

Pemerintah pusat terus membangun kembali rumah untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Liputan6.com, Flores Timur - Pemerintah pusat terus membangun rumah untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pembangunan rumah tersebut tersebar pada sejumlah titik di Pulau Adonara yang terdampak bencana alam akibat badai siklon tropis Seroja pada 4 April 2021 lalu.

Saat ini, pembangunan 55 unit rumah di lahan relokasi Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, NTT seluas 1,250 hektare mulai dikerjakan.

Kepala Desa Nelelamadike, Pius Padeng kepada awak media, Senin (21/6/2021) mengatakan saat ini proses pematangan telah mencapai 60 persen. Selain 55 unit rumah, kata dia, ada juga pembangunan dua fasilitas umum di lokasi itu.

"Dua fasilitas umum tersebut merupakan, gedung TKK dan posyandu yang dikerjakan oleh PT Adi Karya," sebutnya.

Dia mengatakan sebelum melakukan pembangunan rumah bagi korban bencana, terlebih dahulu pemerintah sudah membangun tanggul pengaman di jalur banjir sepanjang 400-500 meter dengan tinggi 3 meter.

Usul Buka Jalan Baru

Saat ini, pemerintah Desa Nelelamadike, sudah mengusulkan pembukaan jalan baru sepanjang 140 meter menuju titik relokasi.

Dia mengatakan pembukaan jalan baru ini sebagai salah satu langkah pemerintah desa dalam mengatasi arus transportasi bagi masyarakat dan akses masuk ke titik relokasi.

"Saya sudah ajukan ke Dinas PU Flotim dan disambut baik," katanya.

Ia berharap, agar sebelum Natal, korban sudah bisa tempati rumahnya.

Sementara, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Flores Timur, Edu Fernandez mengatakan, proses pembangunan rumah untuk korban bencana di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur (Flotim) ditargetkan selesai Desember 2021 mendatang.

Ada tiga wilayah yang menjadi lokasi pembangunan rumah bagi korban bencana yakni, Desa Oyang Barang Kecamatan Wotan Ulu Mado, Desa Waiburak Kecamatan Adonara Timur, dan Desa Nelelamadike Kecamatan Ile Boleng.

"Targetnya lima bulan, tapi terkendala pendropingan bahan sehingga targetnya Desember sudah rampung," ujarnya.

Ia mengatakan, proses pembangunan sedang dilakukan di Desa Oyang Barang oleh PT Adi Karya. Saat ini, maket rumah sedang didrop dari Surabaya, Jawa Timur.

"Empat unit sudah jadi, tidak ada kendala. Lancar pekerjaannya. Sementara proses pembangunan. Maketnya sudah didrop dari Surabaya," katanya.

Terkait pembukaan jalan baru yang diusulkan oleh pemerintah Desa Nelelamadike, Dominikus Demon mengaku menerima usulan itu. Menurut dia, pembukaan jalan itu untuk kepentingan akses masuk ke titik relokasi.

"Nanti akan diakses dari Desa Harubala-Pukaone. Kita kerja sama dengan PT Adi Karya selaku pelaksana untuk segera mungkin ditindaklanjuti. Sumber anggarannya kita pakai dua pola, dari bantuan sosial PT Adi Karya dan menjadi bagian dari pekerjaan relokasi," katanya.

Untuk diketahui, ada tiga wilayah di Pulau Adonara terdampak parah badai seroja Minggu, 4 April 2021 lalu, yakni Desa Oyang Barang Kecamatan Wotan Ulu Mado, Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, dan Desa Waiburak Kecamatan Adonara Timur.

Badai itu menelan 72 korban jiwa, 76 luka-luka dan 1 masih dinyatakan hilang. Selain korban jiwa, sebanyak 2.579 jiwa mengungsi, dan 27.560 jiwa terdampak.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.