Sukses

Waspada Pancaroba, Hujan Es hingga Angin Kencang Melanda Bandung

Hujan deras disertai kilat, hujan es, banjir hingga angin puting beliung menerjang Bandung dalam beberapa hari terakhir.

Liputan6.com, Bandung - Hujan deras disertai kilat, hujan es, banjir hingga angin puting beliung menerjang Bandung dalam beberapa hari terakhir. Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Bandung, mengimbau masyarakat agar terus waspada atas kejadian serupa di sepanjang musim pancaroba.

Pada Sabtu (25/3/2021) lalu, banjir menggenang setidaknya lima kecamatan di Kabupaten Bandung, yakni Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Baleendah, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Cicalengka, dan Kecamatan Rancaekek.

Dari data terbaru yang diterima dari Pusdalops PB BPBD Jabar, Sabtu (27/3/2021), banjir tersebut merendam sekitar 10.000 rumah dengan variasi ketinggian air dari 10-100 sentimeter.

Sementara, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, diterjang angin kencang yang menyebabkan sejumlah bangunan rusak. Angin kencang terjadi Minggu (28/3/2021) sore, pukul 16.00 WIB. Ada sekitar empat RW di Desa Mekarsaluyu yang terdampak. Tak ada korban jiwa atas kejadian tersebut.

Bergeser ke daerah kota, puting beliung juga dilaporkan terjadi di Jalan Hasanuddin kawasan Dipatiukur, Kota Bandung, Minggu (28/3/2031). Satu pohon jenis Angsana berdiameter sekitar 50 sentimeter setinggi 8 meter, serta satu Pohon Flamboyan berdiameter 40 sentimeter setinggi 6 meter pun tumbang.

Pohon tumbang itu menimpa lima motor dan tujuh kios. Dua orang mengalami luka ringan. Seorang lainnya, dilaporkan luka berat hingga dirujuk ke rumah sakit.

Pada hari yang sama, Minggu (28/3/2021) hujan es terjadi di kawasan Dago. Pantauan Liputan6.com, butiran es sebesar kuku orang dewasa berjatuhan bersama hujan deras dan hembusan angin yang kencang.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Waspada Pancaroba

Berdasarkan hasil observasi BMKG Bandung, kecepatan angin maksimum pada Minggu (28/3/2021) pukul 15.00 WIB, tercatat di 28 kilometer perjam. Namun, terjadi gusty atau kenaikan kecepatan angin yang disebabkan instabilitas atmosfer sehingga wind gust atau hembusan angin menjadi sekitar 56 klimoter perjam.

Kejadian angin kencang atau puting beliung pada masa pancaroba ini merupakan hal yang perlu diantisipasi. Secara empiris, kondisi atmosfer pada pancaroba mendukung pertumbuhan angin kencang atau puting beliung menjadi lebih sering terjadi.

Saat terjadi angin kencang, masyarakat diimbau untuk segera berlindung di dalam bangunan yang kokoh, tak berdiam di bawah pohon untuk menghindari potensi pohon tumbang.

Dari laporan BMKG Bandung, kondisi dinamika atmosfer lokal yang tidak stabil untuk wilayah Jawa Barat pada umumnya terjadi di atas pukul 10.00 WIB.Berdasarkan analisis kondisi atmosferik regional dan lokal, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang berpotensi terjadi pada siang hingga menjelang malam hari.

Prakirawan Cuaca BMKG Bandung, Yan Firdaus menyampaikan, wilayah Jawa Barat termasuk Bandung Raya secara umum terprediksi menjalani musim peralihan atau pancaroba dari musim hujan ke kemarau pada Maret hingga April.

Saat musim peralihan, kejadian hujan akan cenderung dinamis, perubahan cuaca terjadi relatif cepat. Yan mengingatkan, agar mewaspadai potensi bencana yang rentan saat pancaroba seperti angin kencang atau puting beliung, hujan disertai kilat hingga hujan es.

"Yang penting untuk diperhatikan saat awal musim peralihan adalah potensi bencana seperti puting beliung dan angin kencang, perlu diwaspadai," ungkapnya.

Terkait potensi banjir dan banjir bandang, berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak, disampaikan BMKG Bandung, pada 29-30 Maret ini wilayah Bandung Raya, khusus Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Bandung berstatus waspada.

 

3 dari 3 halaman

Kemarau Diprediksi Mulai Mei

Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu menyampaikan, sebagian besar Jawa Barat diprediksi baru akan memasuki awal musim kemarau pada Mei hingga Juni. Kecuali, Jawa Barat bagian utara, (Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon) pada dasarian I hingga III April.

Awal musim kemarau di sebagian wilayah Jawa Barat, katanya, terpantau mundur 1 hingga 3 dasarian, sehingga periode musim kemarau menjadi pendek dan curah hujannya pun menjadi sedikit (di bawah normal).

"Dilihat dari peta prediksi sifat hujan pada Musim Kemarau 2021 ada sebagian kecil dari wilayah Jawa Barat yang bawah normal (BN) yaitu wilayah Sukabumi, Cianjur, Purwakarta dan Bandung, selain nya normal dan atas normal," tandasnya. (Dikdik Ripaldi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.