Sukses

Minat Pelaku Wisata Gunungkidul untuk Vaksin Covid-19 Rendah, Kenapa?

Liputan6.com, Gunungkidul - Bupati Gunungkidul Sunaryanto yakin pandemi Covid-19 akan segera berakhir dalam waktu dekat ini. Oleh karena itu ia mengimbau Kepada seluruh masyarakat keluarga kabupaten Gunungkidul tidak perlu cemas terkait dengan pandemi Covid-19 tersebut.

Terlebih saat ini pemerintah tengah menggenjot pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat. Meskipun baru sebagian yang mendapatkan vaksin namun nantinya semua lapisan masyarakat akan menjalani vaksin tersebut.

"Saya mengimbau kepada masyarakat agar jangan menghindari vaksin," kata pensiunan TNI ini.

Menurut Sunaryanto, vaksin Covid-19 adalah salah satu cara untuk mengantisipasi agar tidak tertular virus berbahaya tersebut. Jikapun tertular namun daya tahan tubuh sudah membaik sehingga tidak terlalu besar pengaruhnya.

Masyarakat tidak perlu cemas atau panik, karena Covid-19 akan segera berakhir. Ia yakin ketika Covid-19 berakhir, maka pariwisata, investasi dan ekonomi kerakyatan akan segera bangkit.

Namun ternyata pada kenyataannya, minat pelaku wisata di Gunungkidul untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 masih rendah. Rendahnya minat vaksinasi tersebut diduga dipicu karena kekhawatiran mereka akan efek samping yang ditimbulkan usai mengikuti proses vaksinasi.

Kepala Dinas Pariwisata kabupaten Gunungkidul Asti Wijayanti mengatakan pelaku pariwisata di kabupaten Gunungkidul memang menjadi salah satu kelompok yang harus diberi vaksin Covid-19. Saat ini ini pihaknya tengah berusaha melakukan pendataan siapa saja yang akan mengikuti vaksinasi tersebut.

Namun dalam kenyataannya, pendataan tersebut mengalami kendala di mana yang mendaftar cukup rendah. Hal ini jauh berbeda dengan ketika pihaknya melakukan pendataan pelaku wisata penerima bantuan terdampak Covid-19, hampir semuanya mendaftar menjadi penerima bantuan.

"Untuk vaksinasi ini pendaftarnya masih cukup minim. Berbeda dengan program stimulus untuk pelaku wisata yang terdampak,"ungkap Asti, Jumat (5/3/2021) di Bejiharjo Kapanewonan Karangmojo.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

31 Ribu Pelaku Wisata di DIY

Rendahnya minat insan pariwisata untuk mengikuti vaksinasi tersebut terlihat dari jumlah pendaftar peserta vaksinasi Covid-19. Saat ini jumlah pelaku wisata yang mendaftar untuk vaksinasi baru sekitar 500 orang. Padahal pada pendataan penerima bantuan stimulus terdampak Covid-19 pihaknya mencatat ada sekitar 7.000 orang.

Karena itu, ia meminta kesadaran semua pelaku wisata untuk mendaftar menjadi peserta penerima vaksinasi. Ia berharap agar mereka tidak khawatir dan takut mengikuti vaksin ini. Karena vaksinasi itu tidak hanya baik untuk diri sendiri tetapi juga orang lain

"Sudah tidak perlu khawatir,"tambahnya.

Di tempat yang sama Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharja mengatakan, sampai saat ini proses vaksinasi untuk pelaku industri pariwisata di wilayahnya tengah berlangsung. Dari data awal yang mereka miliki, berdasarkan pelaku pariwisata penerima bantuan ada 31 ribu orang.

"Tadi dapat laporan setidaknya ada 4.000 orang pelaku pariwisata yang telah mengikuti vaksinasi,"paparnya.

Singgih mengemukakan, vaksinasi sektor pelaku wisata seperti restoran dan dan perhotelan masih terus berlangsung. Data yang sudah masuk di Dinas Pariwisata perlu diperbarui karena ada beberapa nomor telepon yang tidak bisa dihubungi.

Menurut Singgih, vaksinasi Covid-19 untuk pelaku industri pariwisata tersebut sangat penting. Karena akan memberi rasa nyaman dan aman kepada wisatawan yang masuk ke wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta ataupun pelaku industri pariwisata itu sendiri.

"Wisatawan yang datang juga nyaman dan merasa aman, demikian juga sebaliknya kita yang dikunjungi,"tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.