Sukses

Kongres XXXI HMI, Ajang Pencarian Pemimpin yang Inovatif dan Solutif

Salah satu kader HMI asal Kota Kendari ikut berebut posisi dengan 52 calon lain di Pemilihan Ketua Umum PB HMI.

Liputan6.com, Kendari - Kongres Ke XXXI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Indonesia bakal digelar di Surabaya, 17 Maret 2021. Sebanyak 52 Bakal Calon Ketua Umum PB HMI telah melakukan pengambilan formulir pendaftaran kandidat hingga akhir pendaftaran 8 Januari 2021.

Jumlah sebanyak ini, berasal dari hampir seluruh provinsi di Indonesia. Mereka kebanyakan, berasal dari alumnus universitas di daerah, sisanya berkiprah di DKI Jakarta.

Sebelum terpilih, mereka bakal beradu gagasan. Paling prioritas, terkait perbaikan-perbaikan organisasi.

Dari puluhan Calon Ketua Umum PB HMI, salah seorang mahasiswa asal Sulawesi Tenggara, Ikram Palesa ikut mencalonkan diri. Saat ini, dia menjabat sebagai Wasekjen PB HMI.

Lahir di Kabupaten Konawe, Ikram Palesa, merupakan alumnus Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Bina Bangsa. Saat ini, Ikram sedang bersekolah di pascasarjana (S2) di Universitas Trisakti Jakarta. Pemuda yang kerap terlibat dalam sejumlah aksi parlemen jalanan di Kota Kendari itu, juga sempat menjabat Presiden Mahasiswa di Universitas Mandala Waluya Kendari.

Dikonfirmasi soal pencalonannya, Ikram mengatakan, kongres HMI Ke XXXI mendatang bukan hanya dipahami sebagai ajang kontestasi perebutan kekuasaan. Dia menyebut, juga menjadi arena tarung ide dan gagasan atau hal lain yang lebih membangun.

"Komitmen kandidat, dengan ide dan gagasan terbaik untuk memperbarui pengurus dan organisasi ke arah yang lebih baik," ujarnya

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Trisakti ini menyampaikan, semua gagasannya untuk PB HMI telah ia tuangkan dalam sebuah buku yang akan segera diterbitkan dalam waktu dekat.

"Kami bawa gagasan dalam kontestasi dikongres nanti, Alhamdulillah gagasannya telah dituangkan dalam Buku 'Jejak-Jejak Ide', Insya Allah akan diedarkan saat Milad HMI," katanya.

Dia memaparkan, secara garis besar dia mengurai, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mesti mengambil alih peran sentral sebagai poros utama organisasi perjuangan mahasiswa. Salah satunya, melalui pikiran dan gerakan mahasiswa Islam yang produktif.

"Serta mampu menjadi solutif menjawab tantangan zaman. Namun, semua mesti ada instrumennya. Instrumen ini yang harus dimaksimalkan, sebab HMI selama ini sudah banyak memberikan gagasan dan aksi solutif menghadapi berbagai persoalan bangsa," katanya mantap.

Selanjutnya, dia mengatakan, HMI mesti mengembangkan tradisi akademis dan profesional dalam pergerakannya. Era dengan cukup banyak kejutan ini, ini penguatan identitas kader HMI adalah prioritas.

Dia juga menegaskan, kader mesti melestarikan itjihad menumbuhkan karakter kepemimpinan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Hal ini, dicapai dengan sikap intelektual dan Produktif.

"Terakhir, HMI harus menjadi lokomotif perdamaian dunia," pungkasnya.

Sebelumnya, Majelis Pengawas dan Konsultasi (MPK) PB HMI, Wahyu Hamdani berharap Kongres HMI XXXI 2021 bisa berlangsung di daerah zona hijau Covid-19. Pihaknya berharap kongres tidak ditempatkan di zona merah. Dia mencontohkan, ada beberapa zona merah, seperti Jatim di Surabaya, Sulsel di Makassar, dan DKI Jakarta.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.