Sukses

Akhir Pelarian Jambret yang Tewaskan Emak-Emak di Pekanbaru

Personel Polsek Tampat akhirnya menangkap jambret yang menyebabkan emak-emak meninggal dunia di Jalan Naga Sakti atau di depan Stadion Utama Riau.

Liputan6.com, Pekanbaru - Personel Polsek Tampan, Pekanbaru, menangkap jambret yang menyebabkan emak-emak meninggal dunia di Jalan Naga Sakti atau depan Stadion Utama Riau. Telepon genggam milik anak korban menjadi petunjuk terungkapnya jambret maut inisial FRH.

Kepala Polsek Tampan Komisaris Hotmartua Ambarita SIK mengatakan, pelaku tertangkap setelah dua pekan beraksi. Pihaknya juga menangkap penadah hasil kejahatan pelaku pada 5 Desember 2020.

Ambarita menjelaskan, awalnya personel Unit Reserse Kriminal Polsek Tampan menangkap pria inisial SL karena memakai telepon genggam milik anak korban. Pengakuan SL, telepon genggam itu dibeli dari pria inisial ST.

"ST ini pedagang pecel lele, diduga sebagai penadah. Sementara SL jadi saksi dalam kasus ini," ucap Ambarita, Minggu malam, 6 Desember 2020.

Kepada polisi, ST mengaku memperoleh telepon genggam itu dari pelaku FRH. ST tahu telepon genggam dimaksud hasil jambret dan tetap menjualnya dengan harga murah.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Anak Korban Ketakutan

Berdasarkan pengakuan ST ini, pelaku FRH ditangkap polisi beberapa jam kemudian. FRH tak menampik telah menjambret korban Masriati pada 21 November di depan stadion tersebut.

"Pelaku tahu korbannya meninggal dunia beberapa hari kemudian," kata Ambarita.

Pelaku melancarkan aksinya ketika mengendarai sepeda motor di Jalan Naga Sakti. Saat itu, pelaku melihat korban Masriati melintas memakai sepeda motor membonceng beberapa anak.

Pelaku melihat anak korban bermain ponsel di atas sepeda motor dan berusaha merampas karena jalanan sepi. Awalnya pelaku gagal sehingga membuat sepeda motor korban oleng.

"Saat korban jatuh, pelaku langsung menghampiri dan mengambil telepon genggam," kata Ambarita.

Selanjutnya, pelaku mengambil tas karena melihat korban pingsan. Pelaku leluasa mengambil barang-barang karena anak korban lari ketakutan dan ada pula yang menangis melihat ibunya pingsan.

Setelah pelaku pergi, korban dibawa kerabatnya ke rumah sakit. Hanya saja korban tak tertolong karena ulah jambret maut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.