Sukses

Warga Kampung Lalang Medan Rasakan Banjir Parah Setelah Hampir 20 Tahun

Meluapnya air Sungai Sunggal yang menjadi pembatas antara Kabupaten Deli Serdang dengan Kota Medan, Sumatera Utara, menyebabkan ratusan rumah warga terendam banjir. Ketinggian air mulai 50 Cem hingga 1 meter lebih.

Liputan6.com, Medan Meluapnya air Sungai Sunggal yang menjadi pembatas antara Kabupaten Deli Serdang dengan Kota Medan, Sumatera Utara, menyebabkan ratusan rumah warga terendam banjir. Ketinggian air mulai 50 Cem hingga 1 meter lebih.

Seorang warga Kampung Lalang, Medan, Dean Ramadhan mengatakan, banjir yang terjadi kali ini tergolong parah. Sebelumnya banjir setinggi kurang lebih 1 meter terakhir kali pernah terjadi pada 2001.

"Bisa dibilang, ini paling parah. Terhitung hampir 20 tahun lalu, ini paling parah," kata Dean, Jumat (4/12/2020).

Warga-warga yang rumahnya terendam banjir sudah mengevakuasi barang-barang. Air mulai naik sekitar pukul 03.00 WIB. Namun saat itu warga masih ada yang tetap berada di dalam rumah.

"Sekitar pukul 04.00 WIB, air langsung tinggi hingga satu meter lebih," kata warga lainnya, Yunika Amelia.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dirikan Dapur Umum

Kepala Lingkungan (Keling) 3, Kelurahan Lalang, M Zakaria Nasution mengatakan, sebagian warga korban banjir juga sudah mendirikan posko dapur umum di dekat masjid yang berada di Gang Flamboyan, Kampung Lalang.

"Kita sudah mendirikan posko dan dapur umum. Banjir disebabkan tanggul di Sungai Sunggal jebol, dampaknya air meluap ke rumah warga," ucapnya.

3 dari 4 halaman

Korban Meninggal Dunia

Berdasarkan data dari Badan Pengendali Bencana Daerah (BPBD) Medan, akibat bencana banjir kali ini, 6 orang hilang. 2 orang sudah ditemukan dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 4 orang lagi masih berstatus hilang dan belum ditemukan.

"Dari jumlah 6 orang tersebut hilang karena terseret arus banjir. Rinciannya, 5 orang dewasa dan 1 balita," kata Sekretaris BPBD Kota Medan, Nurly.

BPBD dan SAR masih melakukan evakuasi terhadap warga terdampak banjir di sejumlah wilayah. Tim Reaksi Cepat BPBD Medan mengevakuasi warga di Kecamatan Medan Johor, Medan Tuntungan, Medan Maimun. dan Medan Sunggal.

4 dari 4 halaman

Evakuasi Ratusan Jiwa

Disebutkan Nurly, dari 4 lokasi banjir itu, petugas telah berhasil mengevakuasi 186 jiwa. Dengan rincian anak-anak 50 jiwa, balita 38 jiwa, dewasa 67 jiwa, dan lansia 26 jiwa.

"Personel bergerak menyisir banjir di Kecamatan Medan Helvetia yang teimbas dari luapan Sungai Sunggal," sebutnya.

Sampai saat ini, data terkumpul terkait dampak banjir sudah merendam 2.773 rumah, 1983 KK dan 5.965 jiwa.

Data tersebut terangkum dari 7 Kecamatan dan 13 Kelurahan, antara lain Kecamatan Medan Maimun, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Baru, Medan Petisah, dan Medan Polonia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.