Sukses

Berjalan Damai, Demo Tolak Omnibus Law Dihiasi Berbagi Bunga ke Polisi

Demo tolak Omnibus Law di kantor Gubernur Riau berjalan damai dan beberapa mahasiswa membagikan bungan ke personel Brimob Polda Riau.

Liputan6.com, Pekanbaru - Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi berdemonstrasi tolak RUU Cipta Karya atau Omnibus Law di kantor Gubernur Riau, Selasa siang, 13 Oktober 2020. Tidak seperti aksi pekan sebelumnya di DPRD Riau, unjuk rasa kali ini berjalan damai meski dikawal ketat ratusan polisi.

Bahkan sekelompok mahasiswa membagikan replika bunga merah kepada Brimob di Polda Riau. Mahasiswa menyatakan tak ingin ada lagi bentrokan dengan aparat keamanan untuk menghindari korban.

Perwakilan mahasiswa dalam orasinya mengaku sadar saat ini pemerintah berusaha cuci tangan setelah mengesahkan RUU Cipta Karya dengan membenturkan massa aksi dan polisi.

"Bapak-bapak ini bagian dari rakyat meskipun saat Pemilu tidak memilih, kami yang memilih mereka tapi kita dibuat bentrok di jalanan," ucap salah satu orator dari mahasiswa.

Menurut dia, bentrokan mahasiswa dan polisi pada pekan lalu sehingga memakan korban jiwa merupakan tanggung jawab DPR sebagai pengesah dan pemerintah sebagai inisiator RUU Cipta Karya.

Setelah bergantian menyampaikan orasi, beberapa mahasiswa terlihat bersalaman dengan sejumlah anggota Brimob di Polda Riau. Beberapa replika bunga juga dibagikan dan disambut hangat polisi.

Sementara itu, perwakilan polisi menyebut kedamaian merupakan sikap masyarakat Melayu. Segala sesuatu permasalahan selalu diselesaikan dengan kepala dingin dan mengedepankan musyawarah.

"Terima kasih mahasiswa, mari jaga Pekanbaru ini, tunjukkan budaya Melayu itu cinta damai," kata seorang polisi.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pungut Sampah

Di sisi lain, salah satu penyebab demonstrasi berjalan damai karena sehari sebelumnya Gubernur Riau Syamsuar sudah berkirim surat ke Presiden Joko Widodo. Surat ini menyampaikan aspirasi mahasiswa dan buruh serta elemen masyarakat Riau terkait penolakan Omnibus Law.

Menyusul kemudian Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution menemui mahasiswa di depan kantor Gubernur Riau. Edy menyampaikan aspirasi mahasiswa dan buruh sudah tersampaikan ke Presiden Joko Widodo.

Setelah ditemui Edy, perlahan mahasiswa membubarkan diri secara tertib. Beberapa mahasiswa dan polisi terlihat membersihkan jalan dari sampah makanan dan minuman.

"Mari pulang, begitu sampai di rumah bersihkan diri sebelum berkumpul dengan keluarga. Aspirasi adik-adik mahasiswa sudah tersampaikan, mari jaga Pekanbaru," kata Kapolresta Pekanbaru Komisaris Besar Nandang Mu'min Wijaya.

Selama mengawal aksi ini, Nandang berulang kali mengingatkan mahasiswa agar tak terprovokasi orang tak bertanggung jawab.

"Lihat kiri kanan, jangan sampai ada provokator masuk," ucap Nandang.

Selain itu, Nandang selalu menugaskan polisi wanita untuk tampil memakai pengeras suara bergiliran tampil di hadapan mahasiswa. Polwan ini mengajak mahasiswa berdemonstrasi damai dan menjaga protokol kesehatan Covid-19.

"Jaga jarak, pakai masker karena Pekanbaru saat ini dalam pendemi Covid-19," ucap seorang Polwan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.