Sukses

Kisah Haru Serka Raul Lopez, Tentara Asal Timor Leste yang Setia NKRI

Serka Raul Lopez (61), purnawirawan TNI yang pensiun dari Kodim 1604/Kupang tidak bisa menyembunyikan rasa harunya saat rumah daruratnya dibedah Akabri 1995, Sabtu (25/7/2020).

Liputan6.com, Kupang - Serka Raul Lopez (61), purnawirawan TNI yang pensiun dari Kodim 1604/Kupang tidak bisa menyembunyikan rasa harunya saat rumah daruratnya dibedah Akabri 1995, Sabtu (25/7/2020).

Sejak 2006 lalu, Raul Lopez bersama istri dan ketiga anaknya menempati rumah darurat di RT 10/RW 03 Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Ia memulai pendidikan Tamtama tahun 1979 di Bali dan ditugaskan di Kodim 1604/Kupang. Ia lama bertugas di Batalion 745 Lospalos Timor Leste dan menjalani pendidikan Secaba tahun 1996 di Denpasar dan kemudian ditempatkan di Kodim Liquisa Timor Leste.

Pria kelahiran Lospalos Timor Leste 1 Januari 1959 ini memilih bergabung dengan NKRI pascareferendum, sejak tahun 1999. Ia lalu bergabung di Kodim 1604/Kupang. Pada tahun 2009 saat berusia 50 tahun, Serka Raul Lopez memasuki masa purnabakti karena sakit.

Sejak pensiun, ia membeli lahan di Kelurahan Kayu Putih pada tahun 2004 dan mulai membangun rumah darurat pada tahun 2006. Masa-masa itu merupakan masa sulit karena ia kekurangan dana.

Purnawirawan TNI ini hanya mengandalkan uang pensiun untuk biaya hidup, menyekolahkan tiga orang anak dan juga membeli bahan bangunan rumah. Walau ada dana bantuan dari kerabat di Kupang dan Timor Leste, namun jumlahnya tidak mampu menutupi biaya membangun rumah tinggalnya.

Selama menjadi warga Kelurahan Kayu Putih, Serka Raul Lopez tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah baik Kota Kupang maupun provinsi NTT. Ia pun kaget saat mendapat informasi kalau rumahnya akan dibedah oleh Akabri 1995.

"Saya hanya bisa berterimakasih kepada Akabri 1995 yang peduli dengan kehidupan saya. Belasan tahun saya tinggal dengan istri dan anak di rumah darurat dan sekarang ada yang peduli untuk menyelesaikan pekerjaan rumah saya," ujarnya kepada wartawan Sabtu (25/7/2020) disela-sela acara bedah rumah oleh Akabri 1995.

Ia mengakui karena kecintaannya pada NKRI, maka pascajajak pendapat tahun 1999, ia lebih memilih untuk bergabung dan berbakti pada NKRI.

Lurah Kayu Putih, Yopi Yosua berterimakasih karena aksi sosial Akabri 1995 membawa berkah untuk warganya. Menurut dia, pemerintah Kota Kupang juga memiliki program bedah 500 rumah di Kelurahan Kayu Putih, namun Serka Raul Lopez tidak termasuk di dalamnya karena terkendala aturan oleh karena Raul adalah pensiunan TNI.

"Terima kasih bagi TNI dan Polri dari Akabri 1995 yang peduli. Semoga ke depannya bedah rumah juga untuk masyarakat sipil karena banyak warga yang butuh sentuhan," ucapnya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aksi Sosial Akabri 1995

Direktur lalu lintas Polda NTT, Kombes Pol Iroth Laurens Recky, yang mewakili Akabri 1995 mengatakan, bedah rumah Serka Raul Lopez itu dilakukan setelah pihaknya melakukan assesment dan dianggap layak untuk diperbaiki. Ia mengaku salut dengan sikap patriotisme Serka Raul Lopez yang cinta NKRI.

"Purnawirawan patut diberi penghargaan dan hidup yang layak dan semoga aksi ini diikuti pihak lain," kata Iroth.

Ia menjelaskan, aksi sosial ini juga dilakukan dalam rangka memperingati 25 tahun Akabri 1995 mengabdi. Dalam pesta perak ini, Akabri 1995 tetap mengutamakan untuk menjaga kesatuan RI.

Di NTT, kata dia, tersisa lima orang perwira Polri yang merupakan Akabri 1995 sehingga rasa kebersamaan ini lah yang menginspirasi membangun rumah Serka Raul Lopez yang sudah 30 tahun mengabdi sebagai anggota TNI.

"Pengabdian Raul Lopez jadi contoh, apalagi dia sedang sakit. Saya kira, bantuan ini sangat tepat sasaran," ujarnya.

Selain bedah rumah, Akabri 1995 di NTT juga membagi sembako. Ada 160 paket sembako yang didistribusikan kepada purnawirawan Polri, TNI AD, TNI AU dan TNI AL.

"Ini bentuk terima kasih kami atas 25 tahun pengabdian kami," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.