Sukses

Kepala Laboratorium FK Unand Diboyong ke Jatim Tangani Covid-19 di Zona Hitam

Kasus covid-19 di Jawa Timur masih tidak terkendali, hingga ahli epidemiologi dari Padang didatangkan.

Liputan6.com, Padang - Sumatera Barat menjadi salah satu daerah yang dinilai pemerintah pusat berhasil mengendalikan penyebaran corona Covid-19. Di provinsi ini jumlah pasien positif semakin turun dari hari ke hari.

Keberhasilan itu tak terlepas dari padunya semua lini di Sumbar dalam penanganan Covid-19, mulai dari penelusuran yang dilakukan oleh dinas kesehatan hingga pengujian sampel di Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Dalam sehari, tim di laboratorium tersebut mampu memeriksa lebih dari 2.000 sampel. Penanganan corona covid-19 di Sumbar juga fokus pada penyembuhan pasien di pusat-pusat karantina.

Kini, Kepala Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand, dr Andani Eka Putra diboyong Gugus Tugas Nasional Penanganan Covid-19 ke Jawa Timur untuk membantu pengendalian pandemi corona di wilayah itu.

"Pengendalian corona di sumbar tak lepas dari peran dr Andani, kami siap membantu daerah lain," kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Selasa (21/7/2020).

Irwan menyebut dr Andani memperkenalkan metode pool test dalam melakukan pemeriksaan spesimen, sehingga pemeriksaan dapat dilakukan dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat.

Pemeriksaan secara cepat, kata gubernur, penting dilakukan sehingga pelacakan juga cepat dilakukan untuk memutus penyebaran virus corona.

Labor yang dipimpin dr Andani, dalam pelaksanaannya tenaga utama adalah mahasiswa S3 dan S2 Biomedik serta 10 orang dosen Fakultas Kedokteran Unand.

Kemudian, juga ada tim medis lainnya, total tenaga di laboratorium 60 orang yang dibagi dalam 3 sampai 4 shift kerja dengan total masa kerja maksimal 24 jam setiap hari.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tangani Covid-19 di Zona Hitam

Kasus corona Covid-19 di Jawa Timur masih terus meningkat, pada 21 Juli 2020 tercatat total pasien terkonfirmasi sebanyak 18.828 orang.

Setelah bertemu pemangku kepentingan di Jawa Timur, dr Andani membeberkan di provinsi tersebut pelacakan warga yang positif Covid-19 di Surabaya sudah banyak dilakukan.

"Namun hasil pelacakan itu tidak bisa dilanjutkan dengan tes swab melalui PCR, karena terbatasnya kapasitas laboratorium," katanya.

Oleh sebab itu, dirinya dan tim di Jawa Timur mengusahakan dalam minggu pertama Agustus, laboratorium di daerah itu bisa beroperasi.

"Pada minggu terakhir Agustus atau minggu pertama September 2020, ditargetkan Labkesda di Surabaya sudah mampu memeriksa 4.000 sampel per hari," jelasnya.

Menurut Andani, jika jumlah pemeriksaan di Labkesda Surabaya meningkat, otomatis angka positif juga banyak. Tapi hal itu tak menjadi masalah, sebab orang-orang yang ditemukan melalui masifnya rapid test dan swab yang dilakukan itu adalah mereka dengan potensi sebagai penular.

"Jangan takut jumlah pasien positif banyak, nanti sembuhnya juga cepat dan penyebaran di masyarakat juga bisa dikurangi," ia menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.