Sukses

5 Klaster Penularan Covid-19 di Banyumas, Mana Paling Gawat?

Bupati Banyumas mengatakan untuk klaster Sokaraja Kulon, Kecamatan Sokaraja, terdapat tambahan tiga orang yang dinyatakan positif COVID-19

Liputan6.com, Banyumas - Sebanyak tiga klaster penyebaran COVID-19 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, masih harus diselesaikan karena dua klaster lainnya telah dianggap selesai, kata Bupati Banyumas Achmad Husein.

"Sebelumnya di Banyumas masih menyisakan lima klaster yang harus diselesaikan, yakni Gowa, Tanggeran, Sokaraja Kulon, Kober, dan Bancarkembar," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.

Dari lima klaster tersebut, kata dia, untuk klaster Gowa sebelumnya ada 36 orang yang dinyatakan positif COVID-19 dan berdasarkan hasil tes usap (swab) yang diterima Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas pada hari Kamis (25/6) terdapat dua orang yang dinyatakan sembuh.

Dengan demikian, kata dia, klaster Gowa dapat dianggap selesai karena 34 orang lainnya telah lebih dulu dinyatakan sembuh dari COVID-19.

"Sementara klaster Tanggeran, Kecamatan Somagede, yang pertama kali diketahui positif COVID-19 sebanyak satu orang, kemudian kami melakukan tes usap terhadap 12 tetangga terdekatnya dan hasilnya sudah keluar. Alhamdulillah negatif semuanya, sehingga klaster Tanggeran dianggap sudah selesai dan dapat ditutup," katanya, dikutip Antara.

Bupati Banyumas mengatakan untuk klaster Sokaraja Kulon, Kecamatan Sokaraja, terdapat tambahan tiga orang yang dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap yang dilakukan terhadap lima kontak dekat dari orang yang pertama kali terpapar virus corona jenis baru di desa itu.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Laju Penularan 3 Klaster Covid-19 Banyumas

Menurut dia, tiga orang tersebut terdiri atas istri dari warga Sokaraja Kulon yang dinyatakan positif COVID-19 beserta anaknya yang berusia 14 tahun dan adiknya yang tinggal di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Banyumas.

"Istri yang bersangkutan tinggal di Sokaraja Lor, sehingga kami melakukan tes usap terhadap kurang lebih enam orang kontak dekatnya yang kemungkinan masih ditindaklanjuti. Kami juga melakukan tes usap terhadap lima orang kontak dekat dari pasien yang tinggal di Kaliori," katanya.

Menurut dia, pihaknya juga telah melakukan tes usap terhadap enam orang di klaster Kober, Kecamatan Purwokerto Barat, dan 10 orang di klaster Bancarkembar, Kecamatan Purwokerto Utara, yang selanjutnya dikirim ke laboratorium di Yogyakarta namun sampai saat sekarang belum mendapatkan hasil.

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan hingga saat ini di Banyumas masih menyisakan tiga klater penyebaran COVID-19, yakni klaster Sokaraja Kulon beserta percabangannya di Sokaraja Lor dan Kaliori, klaster Kober, serta klaster Bancarkembar.

"Jadi masih harus kami tekuni satu per satu, kami telusuri satu per satu, sehingga nanti betul-betul tidak ada ranting-ranting atau cabang-cabang yang tersisa dari yang ada sekarang ini," katanya.

Ia mengatakan dalam menangani COVID-19 harus dilakukan dengan tekun, sabar, teliti, tidak boleh menyerah, dan tidak boleh mengenal lelah.

"Kami akan kerjakan terus semuanya secermat mungkin, secepat mungkin, seteliti mungkin, sehingga tidak ada yang tersisa menjadi masalah yang timbul kemudian. Insya Allah, kami akan tetap bekerja keras untuk masyarakat," demikian Achmad Husein.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.