Sukses

Tolak Rapid Test Puluhan Warga di Ambon Adang Tim Medis

Warga Kelurahan Silale Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon menolak kehadiran tim medis dari Gugus Tugas Kota Ambon yang akan melakukan rapid test untuk kepentingan pelacakan jejak Covid-19.

Liputan6.com, Maluku - Kehadiran tim medis dari Gugus Tugas Kota Ambon yang hendak melakukan kegiatan rapid test di RT.002/04 Kelurahan Silale Kecamatan Nusaniwe disambut aksi demonstrasi. Kamis 4 Juni 2020.

Puluhan warga mengadang dan menutup pintu masuk ke kawasan mereka sebagai bentuk penolakan kegiatan rapid test yang akan dilakukan tim medis.

Warga berdalih sampai saat ini dan terhitung sudah 21 hari. Amran salah satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang adalah warga Silale masih diisolasi setelah kondisinya dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid tes.

"Sesuai protokol Covid-19 karantina itu hanya 14 hari saja, ini sudah hampir sebulan melebihi waktu penanganan, tapi Amran masih diisolasi," ujar Ruslan Abdul Gani, Ketua RT.002/04 Kelurahan Silale kepada Liputan6.com.

Parahnya lagi, tes swab yang sudah dilakukan kepada Amran beberapa hari lalu belum ada hasilnya. Amran sendiri memiliki riwayat penyakit kolestrol.

Sesuai hasil percakapan terakhir dengan warga Silale, kesehatan Amran baik-baik saja  dan dalam keadaan kondisi prima di lokasi karantina.

"Warga juga menilai, Pemerintah Kota Ambon terkesan menutupi hasil pemeriksaan swab Bapak Amran salah satu warga Silale yang sedang berada di lokasi karantina," ujar Ruslan.

 

 

 

Skasikan Video Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aksi Dua Jam

Aksi protes warga atas kedatangan tim dari Dinas Kesehatan Kota Ambon pada pukul 09.00 WIT juga dipengaruhi minimnya sosialiasi kepada warga sekitar terkait kegiatan rapid tes yang akan dilakukan kepada mereka.

"Apabila mau melakukan rapid test agar terlebih dulu sosialisasi kepada masyarakat," saran warga.

Pantauan Liputan6.com, aksi protes ini hanya berlangsung dua jam, dan sudah dilakukan dialog dengan tim medis yang datang, warga lantas meminta tim medis untuk menunda dulu kegiatan rapid tes.

Dari informasi, kedatangan tim medis sebagai upaya pencegahan setelah hasil rapid test terhadap Amran dinyatakan reaktif dan rapid tes tidak dilakukan untuk seluruh warga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.