Sukses

DPRD Sulbar Utak-atik Anggaran demi Siapkan Fasilitas Penanganan Covid-19

Anggota DPRD Sulawesi Barat (Sulbar) bersepakat mengambil keputusan untuk melakukan pergeseran anggaran melalui proses izin prinsip.

Liputan6.com, Mamuju - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Barat (Sulbar) bersepakat mengambil keputusan untuk melakukan pergeseran anggaran melalui proses izin prinsip. Hal itu dilakukan setelah melihat kondisi kesiapan penanganan virus Corona Covid-19 di Sulbar yang dinilai serba kekurangan.

"Kita melihat kondisi langsung di lapangan, makanya kita mengambil sikap untuk pergeseran anggaran melalui proses izin prinsip untuk dialihkan dalam penanganan Covid-19," kata Ketua DPRD Sulbar Sitti Suraidah Suhardi saat jumpa pers di kantornya, Minggu (29/3/2020).

Suraidah menambahkan, mereka sepakat untuk mengalihkan anggaran Sekertariat DPRD Sulbar sebesar Rp2 miliar yang akan diperuntukkan membantu kesiapan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulbar. Termasuk dalam pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tim medis dalam melaksanakan tugas penanganan wabah Covid-19 ini.

"Semoga dana tersebut dapat dimanfaatkan sesegera mungkin untuk penanganan wabah Corona, mulai dari puskesmas sampai rumah sakit kabupaten yang ada di Sulbar. Kami juga berharap APD yang hingga saat ini masih kurang lengkap agar segera dilengkapi, terlebih bagi rumah sakit rujukan yang ditunjuk di Sulbar," ujar Suraidah.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sulbar Abdul Rahim menegaskan, pihak Pemprov Sulbar tidak boleh main-main dalam penanganan pencegahan virus Corona Covid-19 ini. Apalagi sudah ada pasien positif Corona yang ditangani Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Regional Sulbar.

"Sikap resmi kami tegas bahwa pemerintah tidak boleh main-main dengan masalah Covid-19 ini. Seluruh kebutuhan penanganan harus dipastikan tersedia," tegas Rahim.

Rahim menekankan, setelah anggaran penanganan itu digelontorkan, pihaknya berharap tidak ada kendala fasilitas dan prasarana yang dihadapi tim gugus tugas yang sudah dibentuk dalam melaksanakan tugasnya.

"Bukan lagi waktunya Rakor dan analisis. Ini situasi di depan mata bahaya. Ini harus diperhatikan dengan serius, segera dilakukan langkah-langkah kongkrit agar masyarakat percaya kinerja pemerintah," tutup Rahim.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.