Sukses

Ibu Hamil Jadi Pasien Pertama PDP Corona di RSUD Jayawijaya

Ibu hamil pasien PDP di RSUD Jayawijaya menunggu proses persalinan.

Liputan6.com, Jayapura - Seorang ibu dengan usia kandungan 24-26 minggu menderita gejala mirip corona covid-19 di Wamena. Ibu berusia 25 tahun telah diisolasi di RSUD Jayawijaya dengan status pasien dalam pengawasan (PDP). Ibu hamil yang menunggu persalinan ini memiliki riwayat mengunjungi daerah terpapar covid-19.

Pelaksana Harian Sekda Kabupaten Jayawijaya, Tinggal Wusono mengatakan pasien PDP ibu hamil belum diambil uji sampel covid-19, karena tak ada dokter THT di RSUD Jayawijaya.    

“Kami masih menunggu alat transfer uji sampel dari Dinas Kesehatan Papua,” ujarnya dalam keterangan pers di RSUD Jayawijaya, Selasa (24/3/2020).

Satgas Covid-19 Jayawijaya sedang menelusuri keluarga pasien PDP yang diduga telah melakukan kontak langsung dengan ibu hamil.

“Orang dalam pemantauan (ODP) di Jayawijaya saat ini sebanyak 10 orang dan tidak menutup kemungkinan ODP akan bertambah,” katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembatasan Perlintasan Manusia

Mulai Kamis (26/3/2020), Pemkab Jayawijaya menutup penerbangan dari luar Wamena. Ini dilakukan untuk antisipasi penyebaran covid-19.

Penutupan penerbangan khusus penumpang dilakukan hingga 9 April 2020. Larangan pesawat masuk ke Bandara Wamena juga berlaku bagi penerbangan penumpang dari pedalaman Papua dengan maskapai perintis yang biasa dilakukan dengan menggunakan pesawat berbadan kecil.

Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua menyebutkan yang dilarang masuk hanya penerbangan penumpang dari luar Wamena. Sementara untuk penerbangan cargo atau barang lainnya masih diijinkan masuk.

“Seluruh kebutuhan sembako dan keperluan lainnya bagi masyarakat di Jayawijaya hanya mampu didatangkan dengan jalur pesawat udara, sehingga kami tak mungkin menghentikan penerbangan cargo,” katanya.

Pemkab Jayawijaya minta warga tak panik dan tak menimbun sembako hanya untuk kepentingan pribadi. Warga juga harus patuh dan tetap di rumah, serta menghindari kerumunan dan kegiatan sosial lainnya yang melibatkan banyak orang.

simak video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.