Sukses

Kata Menteri Perdagangan soal Nasib Pasar Tradisional di Tengah Serbuan Minimarket

Menteri Perdagangan (Mendag) RI Agus Suparmanto tidak memungkiri keberadaan minimarket yang saat ini semakin banyak dan pastinya berdampak untuk para pedagang tradisional.

Liputan6.com, Blora - Menjamurnya minimarket di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, membuat sejumlah pedagang pasar tradisional gelisah. Salah satunya adalah Ngami, seorang pedagang di Pasar Sido Makmur, Blora.

Ngami mengaku barang-barang yang dia jual tidak sebanyak dulu. Hal itu selain disebabkan perpindahan lokasi pasar lama ke pasar baru beberapa waktu lalu, juga karena banyaknya minimarket.

"Sekarang banyak sekali minimarket berdiri di Blora, pedagang kecil kayak saya ya banyak sepinya," kata Ngami saat ditemui Liputan6.com, Rabu, 29 Januari 2020.

Meski demikian, dia tetap istikamah jualan untuk mencari nafkah sehari-harinya. "Sepi enggak sepi ya dijalankan, kebutuhan kan jalan terus tiap hari," ungkapnya.

Menurut Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blora, Shudarmono, hingga saat ini jumlah minimarket di Blora sangat banyak.

"Jumlahnya di Blora sangat banyak jika secara keseluruhan," kata dia saat ditemui di kantornya jalan Pemuda Nomor 46 Blora.

Catatan yang disampaikan dinas terkait pada Rabu (29/1/2020), totalnya ada 64 minimarket yang tersebar di 16 Kecamatan di Kabupaten Blora. Paling banyak minimarket tersebut adalah pertokoan Indomaret serta pertokoan Alfamart.

Menjamurnya minimarket di Blora, berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com mulai bermunculan sejak pemerintahan kabupaten setempat dipimpin oleh Bupati Blora Djoko Nugroho.

Melihat fenomena ini, Menteri Perdagangan (Mendag) RI Agus Suparmanto tidak memungkiri keberadaan minimarket yang saat ini semakin banyak dan pastinya berdampak untuk para pedagang tradisional.

Mendag menyampaikan, apabila dalam perdagangan, pasar tradisional tetap dibutuhkan. Adanya minimarket, dia menambahkan, juga menjadi evaluasi apakah efisien atau tidak.

"Kalau tidak efisien, kita akan efisienkan," kata Mendag Agus.

Mengenai jarak minimarket yang terlalu dekat dengan pasar tradisional Blora, Mendag Agus tidak mempermasalahkan hal tersebut.

"Jadi di sini (Blora) harus terjangkau dengan kondisi yang ada. Masalah ritel (minimarket), pasar tradisional harus lebih baik dari ritel. Mereka ini kan distribusi," katanya.

Menteri dari PKB ini mengungkapkan, pasar tradisional perlu mengevaluasi apabila harga-harga di pasar tradisional jauh lebih mahal. "Kita lihat kenapa lebih mahal, jadi nanti kita carikan solusi agar lebih efisien dan tidak perlu khawatir karena biaya mereka lebih tinggi," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Blora, Arief Rohman menambahkan, akan mengecek dan melihat kembali apabila minimarket letaknya melanggar aturan yang berlaku di Blora. "Nanti akan kita cek keberadaannya, mana saja yang melanggar," katanya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.