Sukses

Pengunjung Keluhkan Kondisi Pedestrian Sudirman Kota Palembang Semrawut

Pemkot Palembang harus segera membenahi Pedestrian Sudirman karena itulah wajah Kota Palembang, sebab tiap malam akhir pekan lokasi tersebut dikunjungi ribuan orang termasuk para pengunjung luar daerah.

Liputan6.com, Palembang - Pengunjung mengeluhkan kondisi Pedestrian Sudirman Kota Palembang yang dianggap sudah tidak teratur dengan menumpuknya para pedagang dan jauh dari konsep awal yang mengedepankan berbagai pertunjukan.

Salah seorang pengunjung asal Banyuasin, Yudi Krisno mengatakan, kondisi pedestrian saat ini sangat berbeda saat ia pertama kali mengunjungi pusat kota tersebut sebelum Asian Games 2018.

"Dulu saya merasa nyaman berkunjung ke sini karena pedagang masih teratur, tapi semakin sering saya ke sini malah seperti susah bergerak, orangnya makin padat ditambah pedagangnya juga makin ramai," ujar Yudi di Palembang, Sabtu (2/11/2019) dilansir Antara.

Menurut dia Pemkot Palembang harus segera membenahi Pedestrian Sudirman karena itulah wajah Kota Palembang, sebab tiap malam akhir pekan lokasi tersebut dikunjungi ribuan orang termasuk para pengunjung luar daerah.

Banyak pedagang yang menjajakan barangnya di sembarang titik, seperti di tengah jalan dan di atas trotoar, akibatnya para pengunjung selalu kebingungan karena tidak bisa berjalan dengan nyaman.

"Pengunjung tidak akan bisa menikmati berbagai pertunjukan seni maupun atraksi jika untuk jalan saja mereka susah, mungkin pemerintah bisa memanjangkan lagi sebaran pedagang ini agar tidak berhimpit-himpitan," jelasnya.

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ramai PKL

Sementara salah seorang pegiat komunitas di Palembang, Hardi Saputera menyebut kondisi Pedestrian Sudirman Palembang sudah sangat ramai oleh pedagang kaki lima sehingga membatasi ruang gerak komunitas-komunitas yang ingin menampilkan pertunjukan.

"Barangkali memang sudah waktunya ada evaluasi dari dinas terkait, apalagi untuk parkir misalnya, trotoar yang ada terancam rusak karena motor pengunjung naik ke atas trotoar," tambah Hardi.

Meski masih dikunjungi ribuan orang, kata dia hal itu tidak semerta-merta para pengunjung merasa puas, ia telah mendengar banyak kritik dari tamu luar daerah yang menganggap Pedestrian Sudirman Palembang kurang kondusif.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani menyebutkan bahwa para PKL yang berjualan di sepanjang Pedestrian Sudirman tidak memiliki izin dan memang harus ditertibkan.

"Kami sudah menegaskan Pedestrian Sudirman itu domainnya atraksi, jika ingin berdagang sudah ada lokasi khusus yakni di Lorong Sayuti, Lorong Roni dan di depan JM, tidak boleh ada transaksi di sepanjang pedestrian," tegasnya.

Namun ia mengakui jika penertibkan cukup sulit dilakukan karena membutuhkan peran pihak terkait seperti Dinas Perhubungan dan Satpol PP, menurutnya akan ada koordinasi untuk mengatur ulang pedestrian dalam waktu dekat.

Pedestrian Sudirman Palembang merupakan ruas jalan utama di pusat Kota Palembang yang selalu ditutup pada sabtu malam, berbagai atraksi dan kuliner hadir untuk menghibur tak kurang dari 10.000 orang yang memadatinya setiap akhir pekan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.