Sukses

Buaya Terkam Warga Ketika Buang Air di Kuantan Singingi

Seorang kakek di Kabupaten Kuantan Singingi diterkam buaya ketika buang air di sungai. Korban selamat dengan luka di bagian kaki kanannya.

Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang kakek di Desa Sekakak, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi, nyaris menjadi santapan buaya. Dia selamat setelah menendang buaya yang menerkam kaki kanannya.

Akibat terkaman buaya ini, korban Maswir mendapatkan beberapa jahitan di kakinya. Dia pun diperbolehkan pulang setelah dirawat di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) setempat.

Kepala Balai Besar Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono menyebut anggotanya sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa terkait serangan buaya ini.

"Petugas seksi konservasi wilayah juga sudah melihat korban," kata Suharyono, Selasa (25/6/2019).

Suharyono menjelaskan, kejadian bermula ketika korban yang tinggal dekat di Sungai Kuantan keluar rumah pada Selasa, 25 Juni 2019, pukul 05.00 WIB. Korban selanjutnya ke sungai untuk membuang air besar.

"Saat turun ke sungai, korban langsung diserang buaya, kakinya diterkam," sebut Suharyono.

Satwa dari zaman purbakala itu berusaha menyeret korban ke tengah sungai. Korban melawan dengan sekuat tenaga hingga akhirnya bisa melepaskan gigitan buaya yang terkenal mematikan itu.

Korban lari ke darat dan meminta pertolongan ke masyarakat. Korban terkaman buaya ini lalu dibawa keluarga dan warga setempat ke Puskesmas untuk perawatan luka di kakinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pasang Papan Peringatan

Suharyono menjelaskan, informasi kejadian ini diperoleh anggotanya pada pukul 08.30 WIB. Usai melihat korban di Puskesmas, pihak BBKSDA bersama pemerintah kecamatan dan desa melakukan sosialisasi.

BBKSDA Riau juga memasang sejumlah papan peringatan tentang adanya buaya, baik di lokasi penyerangan ataupun pinggir sungai di desa itu.

"Masyarakat diimbau mengurangi aktivitas di sungai agar tidak ada korban," imbuh Suharyono.

Selain itu, Suharyono meminta masyarakat tidak berniat menangkap buaya di sungai. Selain membahayakan jiwa manusia, melukai buaya dengan sengaja juga dilarang.

Hingga kini, BBKSDA Riau belum bisa mengidentifikasi jenis buaya yang menyerang korban. Namun secara umum, sungai-sungai di Riau dihuni buaya muara dan sinyulong.

Sebagai informasi, serangan buaya kepada manusia sering terjadi di Riau. Sebelum kejadian ini, seorang petani di Siak diserang buaya hingga berujung maut. Buaya penyerang akhirnya juga mati setelah ditangkap masyarakat.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.