Sukses

Ketika Wartawan Garut Bagi-Bagi THR

Kalangan jurnalis Kabupaten Garut, kembali berbagi dengan masyarakat kurang mampu.

Liputan6.com,Garut Di sela kesibukan melaporkan perkembangan di lintasan mudik, menjelang mudik nasional berlangsung, dalam sepekan terakhir, wartawan televisi nasional di Garut, Jawa Barat, melakukan aksi mulia berbagi dengan para dhuafa.

Tahun ini untuk kali kedelapan, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kabupaten Garut, kembali berbagi dengan masyarakat kurang mampu. Bantuan tunai berupa uang hingga paket sembako, diberikan para reporter televisi itu.

"Hari ini ke tiga titik pembagian di Kecamatan Cilawu dan Bayongbong," ujar Ketua IJTI Kabupaten Garut Ii Sholihin, di lokasi pembagian bantuan Kampung Waaspojok, Desa Kolot, Kecamatan Cilawu, Senin (27/5/2019).

Agendanya sebagai jurnalis lumayan padat, selain liputan, kesibukan lain adalah mencari bakal calon penerima. "Karena mayoritas yang kita berikan (bantuan) dulunya pernah menjadi narasumber kita, tapi dari kalangan tidak mampu," kata dia.

Boi panggilan akrab Ii Sholihin di kalangan wartawan Garut, mengatakan mulai tahun ini pola pembagian lebih mengedepankan kualitas bantuan, daripada kuantitas penerima. "Total hanya 50 orang, tapi jumlah (bantuan yang diberikan) lebih besar, " ujar dia.

Biasanya penerima bantuan IJTI peduli mencapai ratusan orang, namun jumlah (besaran bantuan) yang dibagikan) lebih kecil. "Sayang kalau hanya diberi Rp 200-300 ribu, mendingan orangnya sedikit tapi bantuan lebih besar dan bisa tepat sasaran, " kata dia.

Tak mengherankan rata-rata penerima bantuan tahun ini, bisa mendapatkan hingga jutaan rupiah. "Ada sembako, ada juga buat membeli kebutuhan baju, " ujarnya.

Adanya pembagian bantuan tunjangan hari raya yang dibagikan sepekan menjelang lebaran, mampu meringankan beban mereka. "Memang masih jauh dari kata sempurna, namun minimal bisa membantu yang cukup layak," ujarnya.

Menurutnya, dana pembagian tunjangan yang diberikan, berasal dari para donatur yang bersifat tidak mengikat. "Tak sedikit mereka juga adalah narasumber juga, " ujar dia.

Mereka yang berasal dari berbagai kalangan lapisan masyarakat tersebut,  sengaja diajak berbagi dengan menyisihkan hartanya, dalam kegiatan IJTI peduli tersebut. "Ternyata responnya sangat baik dan mendukung, " kata dia.

Dengan upaya itu, selain beramal juga mampu menjaga hubungan baik antara wartawan dan narasumber. "Tahun ini yang membantu kami ada dari Baznas, Polres Garut,  Pemda Garut dan banyak lainnya, " papar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PWI Berbagi

Sebelumnya, Persatuan Wartawan Indonesia wilayah Jawa Barat dan Sekretariat Garut melangsungkan acara serupa. Sambil berbuka puasa, lembaga profesi wartawan tertua tanah air itu, memberikan santunan bagi yatim piatu di Garut.

Sekretaris PWI Jabar, Wawan Ruswana mengatakan, kegiatan santunan anak yatim piatu dan kaum dhuafa, merupakan kegiatan rutin PWI Jabar setiap bulan Ramadhan. “Biasanya kita undang di kantor PWI Jabar atau di hotel, namun tahun ini inginnya berbeda dilaksanakan di daerah,” kata dia.

Selama Ramadan tahun ini, ada sekitar sekitar 10 kabupaten/kota di Jawa Barat yang melakukan santunan kepada anak yatim piatu dan dhuafa. “Garut paling cepat, langsung bikin acara seperti ini,” ujarnya.

Ketua PWI Garut, Ari Maulana Karang menambahkan, kegiatan santunan ini tidak hanya diikuti wartawan yang tergabung di PWI, namun juga melibatkan para keluarga para wartawan. “Kita sengaja ingin bersilaturahmi dengan warga panti asuhan dan berbagi dengan anak-anak panti,” kata dia.

Menurutnya, kegiatan serupa merupakan agenda tahunan PWI Kabupaten Garut, setiap tahunnya para anggota PWI Garut, selalu memberikan zakat, infaq hingga sodaqohnya.

Ketua Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Garut, Janur M Bagus menilai, aksi mulia yang ditunjukan kedua institusi profesi wartawan itu, menunjukan sinergitas antara narasumber dan pewarta di lapangan. "Wartawan tidak hanya mencari informasi, namun ada sisi humanismenya dengan cara berbagi seperti ini," kata dia.

Janur berharap, kegiatan itu bisa tetap terjaga, sebagai bentuk eksistensi dan aksi peduli wartawan bagi masyarakat. "Jelas sangat positif dan membantu warga, terutama yang kurang beruntung," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.