Sukses

KRI Usman Harun Tangkap Lagi 2 Kapal Maling Ikan di Natuna

Dalam dua minggu terakhir, sudah ada empat kapal maling yang ditangkap.

Liputan6.com, Natuna - Natuna menjadi salah satu pulau dengan perairan yang sangat kaya di Indonesia. Itulah sebabnya, penjagaan perairan sangat butuh penjagaan ekstra. Koarmada I TNI AL pada Minggu (14/4/2019, sukses menangkap dua kapal Vietnam yang mencuri ikan di perairan Natunan.

Dua kapal itu ditangkap karena mengambil ikan di Zona Ekonomi Ekluif (ZEE) perairan Indonesia. Menurut Kadispen Koarmada I Letkol laut Agung Nugroho, keberadaan kapal-kapal pencuri itu dideteksi KRI Koarmada I yang sedang berpatroli.

"Kali ini, KRI Usman Harun-359 menangkap 2 Kapal Ikan Vietnam yang mencuri di Laut Natuna Utara," kata Letkol Laut Agung, Minggu (14/4/2019).

Berawal saat KRI Usman Harun-359 mendapatkan kontak kapal pada posisi 05° 02’ 772’’ U - 110° 30’ 737’’ T, Sabtu, 13 April 2019. KRI Usman Harun-359 langsung mengejar, menangkap, dan menyelidiki. Hasil pemeriksaan dokumen, ABK, dan muatan kedua kapal itu menunjukkan ada potensi pelanggaran.

Data nama kapal KIA BV 9888 TS, kebangsaan Vietnam, Tonage 80 GT, Nakhoda Le Van Taw, Jumlah ABK 3 Warga Negara Vietnam. Kapal ini membawa 2 palka es batu dan juga hasil tangkapan ikan. Kemudian kapal ikan BV 8118 TS berkebangsaan Vietnam, tonage 80 Ton, nakhoda Chiem Van Nghiep. Membawa ABK 17 warga Vietnam, dan bermuatan 1 ton Ikan campuran.

"Dua kapal Vietnam ini, kami giring menuju Lanal Ranai dipimpin Letkol Laut (P) Himawan," kata Letkol Agung.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Ada Kompromi Bagi Maling

Dalam dua minggu ini KRI Usman Harun sudah menangkap dua kali masing-masing dua kapal ikan Vietnam yang tengah mencuri ikan di Laut ZEE Indonesia tepatnya Laut Natuna Utara.

Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI AL Yudo Margono mengatakan pihaknya terus berpatroli di perbatasan. Tak ada kompromi bagi pelanggaran dan aktifitas ilegal sumber daya alam yang ada di perairan Indonesia bagian barat.

"Ini bentuk komitmen TNI AL dalam hal ini Koarmada I dalam penegakkan kedaulatan dan hukum di laut," katanya.

Simak video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.