Sukses

Titipan Bayi Bersama Surat Wasiat dari Wanita Bercadar di Aceh

Dahlan baru saja menunaikan salat magrib, kemudian terdengar ada orang mengetuk pintu rumah. Dahlan melongo dari pintu samping, namun tidak menemukan siapa-siapa.

Liputan6.com, Aceh - Tindakan menitipkan bayi dengan cara sembunyi-sembunyi karena alasan tidak memiliki biaya menghidupinya terjadi di Aceh. Orang tua bayi diam-diam juga menaruh surat wasiat agar bayinya dirawat sementara waktu.

Orang yang menemukan bayi tersebut adalah Dahlan (65). Warga Desa Meunasah Pante, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya ini menemukan bayi perempuan di depan rumahnya, Jumat malam, 1 Maret 2019.

Bayi terbungkus kain ditaruh di atas kursi yang ada di depan rumah Dahlan. Di dekatnya terdapat sejumlah perlengkapan bayi dan uang sebanyak Rp150 ribu.

Dahlan baru saja menunaikan salat magrib, kemudian terdengar ada orang mengetuk pintu rumah. Dahlan melongo dari pintu samping, namun tidak menemukan siapa-siapa.

Karena masih penasaran, dia membuka pintu depan. Saat itulah dirinya menemukan sebuah bungkusan, dan saat dibuka, ternyata bungkusan berisi bayi yang masih hidup.

"Di lokasi juga ditemukan baju berwarna biru disangkut di pagar. Selain itu, ditemukan susu, uang, perlengkapan bayi, kain bedung dua warna hijau dan biru, dan sehelai kain batik," kata Kasat Reskrim Polres Nagan Raya, AKP Boby Putra Ramadhan Sebayang kepada Liputan6.com, Sabtu siang (2/3/2019).

Bayi malang itu dibawa ke Puskesmas setempat untuk mendapat perawatan. Bayi diperkirakan berumur 3 hari, serta diduga kuat lahir di tempat persalinan umum, karena terdapat kasa dan benang pengikat di tali pusatnya.

Kabarnya, sebelum penemuan bayi, warga sempat melihat seorang pria dan perempuan dengan ciri-ciri bercadar lalu lalang di desa tersebut. Mereka menaiki sepeda motor matik berwarna hitam. Diduga perempuan bercadar itulah yang menaruh bayi tersebut.

Isi Surat Wasiat

Secarik surat wasiat dari sobekan kardus yang ditulis orang tua bayi malang itu tertuju untuk Rubiah, warga setempat. Isinya, berharap Rubiah merawat bayi tersebut karena orang tua bayi tidak sanggup merawatnya.

"Rubiah, tulong kah pelara aneuk lon siat. Lon peucaya bak kah, lon hana mampu. Lon harap gata pelara siat. Lon dari Butong Ateuh."

Artinya, "Rubiah, tolong kamu rawat anak saya sebentar. Saya percaya sama kamu, saya tidak mampu. Saya harap, kamu memeliharanya sebentar. Saya dari Beutong Ateuh (nama kecamatan di Nagan Raya)."

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.