Sukses

Terkuak, Ternyata Ini Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Palembang

FX (45) sang ayah, membunuh istri dan dua anaknya sebelum akhirnya bunuh diri. Apa motifnya?

Palembang - Motif pembunuhan satu keluarga di Palembang yang diakhiri dengan bunuh diri akhirnya terkuak. Fakta mengpungkap, selain motif permasalahan keluarga, ditemukan sejumlah bukti salah satunya berupa rekaman yang menunjukkan FX (45) terlilit hutang Rp 8,9 miliar.

 Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, kasus tersebut dipastikan bunuh diri. Ini berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan hasil ilmu investigasi serta keterangan keluarga.

Bahkan saat olah TKP, polisi mendapatkan rekaman suara dari Fransiskus pada pukul 00.46 WIB sebelum melakukan aksinya.

"Isinya hampir sama dengan pesan yang ditulis tangan, bahwa dia (FX) tidak rela meninggalkan istri dan anaknya. Karena mereka akan berat. Maafkan saya.. Maafkan saya... Maafkan saya," kata Zulkarnain memaparkan pesan suara tersebut seperti dikutip laman Jawapos, Senin (29/10/2018).

Dari hasil olah TKP, polisi juga menemukan surat pengakuan utang milik korban. Artinya, aksi tersebut bukan hanya masalah gugatan cerai yang dilakukan istri. Melainkan adanya tekanan keuangan.

"Nanti semua yang berkaitan akan dimintai keterangan," ujarnya.

Zulkarnain menekankan, keterangan itu hanya sebagai penambah data. Mengingat kasus ini merupakan bunuh diri. Sehingga kasusnya ditutup.

"Belum ada laporan ke polda soal pihak-pihak yang dirugikan. Tapi meskipun ada, kasus ini sudah ditutup karena pelaku sudah melakukan bunuh diri," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, kehebohan terjadi di Perumahan Vila Kebon Sirih, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (24/10). Satu keluarga yang tinggal di rumah Blok A18 ditemukan tewas. Di tubuh mereka ditemukan luka tembak.

Satu keluarga yang ditemukan tewas terdiri atas empat orang, yaitu FX (45), ML (43), RF (18), dan KF (11).

Berdasarkan informasi, keempat jenazah pertama kali ditemukan sang pembantu rumah tangga bernama Nanang (42). Pada pukul 06.00 WIB, Nanang berniat membangun majikannya. Namun, keempat anggota keluarga sudah ditemukan tewas di kamarnya masing-masing.

"Anak korban ditemukan tertelungkup di kamarnya. Sedangkan ayah dan ibunya tewas di kamar atas," kata Nanang saat ditemui di lokasi kejadian.

Baca juga berita Jawapos.com lainnya di sini.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.