Sukses

7 Rumah Warga Grobogan Ludes Terbakar Saat Listrik Padam

Kebakaran hebat saat listrik diawali dengan nyala lilin yang membakar meja milik seorang warga.

Liputan6.com, Grobogan - Akibat listrik padam, warga menggunakan lilin sebagai sumber penerangan. Namun, akibat tak hati-hati saat menggunakan, kebakaran malah terjadi di Kabupaten Grobogan. Tujuh rumah di RT 2/RW 3 Dusun Rejosari, Desa Tinanding, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan ludes terbakar, Sabtu, 8 September 2018.

Kebakaran dengan sebab yang sama juga terjadi di Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan. Namun, kebakaran di Kecamatan Penawangan ini melalap jerami yang dijadikan makanan sapi.

Di Godong, kebakaran terjadi akibat lilin yang digunakan sebagai penerangan saat listrik padam. Api merambat dengan cepat ke tujuh rumah milik empat kepala keluarga (KK), yakni rumah Ali Imron, Heri Purnomo, Khamari, dan Kambali.

Menurut Rini Rahayu, Kepala Desa Tinanding, sebelum terjadi kebakaran, ada pemadaman listrik oleh PLN di Desa Tinanding. Kondisi itu menyebabkan warga menyalakan penerangan sementara.

"Lilin yang dinyalakan Ali Imron ditaruh di atas meja. Ia sendiri harus mendatangi tetangga yang sedang punya hajat," kata Rini, Senin (10/9/2018).

Dari sini kisah [kebakaran]( 3640328 "") bermula.

Simak video menarik berikut di bawah:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bisakah Minta Kompensasi PLN?

Lilin itu diduga habis dan membakar meja kemudian meluas. Melihat ini, sang anak yang berada di rumah berupaya memadamkan api dibantu para tetangga. Namun, angin bertiup cukup kencang sehingga api justru cepat membesar.

Merasa kesulitan memadamkan, Kepala Desa beserta perangkat dan warga sepakat meminta bantuan Pemadam Kebakaran. Lokasi yang cukup jauh dari pangkalan mobil pemadam kebakaran sudah cukup untuk menghabiskan tujuh rumah.

"Pemadam dari Gubug ada dua unit, dari Purwodadi tiga unit. Kebetulan ini ada hubungan famili dengan saya," kata Rini.

Akibat kebakaran itu, warga ditaksir merugi hingga Rp 400 juta. Bukan hanya nilai bangunan, banyak juga perabotan yang ikut terbakar.

"Memang tak ada korban jiwa. Tapi kebakaran ini membuat syok, dan salah satu istri dari penghuni rumah sedang ditangani medis," kata Rini.

Hingga berita ini ditulis, belum ada penjelasan dari PLN, apakah mereka akan memberi kompensasi atau bantuan pembangunan untuk merehabilitasi bangunan yang terbakar. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.