Sukses

Begini Wujud Suvenir Asian Games Era Bung Karno

Presiden Sukarno memilih piringan hitam menjadi suvenir untuk para delegasi negara peserta Asian Games 1962.

Liputan6.com, Solo Perusahaan rekaman pertama di Indonesia, Lokananta masih menyimpan suvenir atau kenang-kenangan untuk para tamu negara peserta yang ikut dalam perhelatan Asian Games 1962. Suvenir tersebut berbentuk piringan hitam yang berisi rekaman lagu dari berbagai daerah di Indonesia.

Piringan hitam masih terbungkus rapi dengan sampul karton bergambar logo Asian Games 1962 dan tulisan The Fourth 4 Asian Games dan Souvenir from Indonesia. Sedangkan, pada bagian tengah dan bawah terdapat tulisan mengenai daftar isi lagu daerah dalam piringan hitam itu dan tulisan 'Lokananta' sebagai perusahaan yang merekam piringan hitam itu.

Suvenir tersebut terbagi ke dalam empat piringan hitam yang masing-masing piringan hitam berisi delapan lagu daerah. Lagu tersebut di antaranya berjudul Seringgit Dua Kupang, Ajo Mama, Sarinande, Ina Ne Keke, Sorak Gembira, Rasa Sajange, dan lainnya.

Untuk menandai part atau bagian piringan hitam, pada bagian sampul masing-masing piringan hitam tertulis keterangan part 1, part 2, part 3, dan part 4.

Meskipun perhelatan itu telah berlangsung 56 tahun silam, tetapi kualitas suara rekaman piringan hitam itu masih terdengar bagus.

Hanya saja, bagian sampul warnanya sudah berwarna kecokelatan, meskipun pada awalnya sampul tersebut berwarna kombinasi merah, putih, dan hitam. Sedangkan, pada bagian belakang sampul bergambar corak motif batik khas Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Suvenir Berisi Rekaman Lagu Daerah

Staf Mastering Lokananta, Bemby Ananto mengatakan piringan hitam itu menjadi salah satu kenangan untuk para tamu dari negara peserta yang hadir dalam perhelatan Asian Games 1962. Hal ini terlihat jelas dari keterangan yang tertulis dalam sampul masing-masing piringan hitam.

"Pada waktu itu Indonesia menjadi tuan rumah dan piringan hitam menjadi suvenir karena pada tahun-tahun itu media kaset dan CD belum keluar sehingga untuk mengedarkan audio medianya melalui piringan hitam," kata dia di Solo, Minggu, 2 September 2018.

Menurut Bemby, piringan hitam yang terdiri dari empat bagian tersebut berisi sejumlah lagu daerah. Lagu tersebut berasal dari berbagai daerah di Nusantara. Setiap piringan hitam terdiri dari delapan lagu yang masing-masing side terdiri dari empat lagu. "Piringan hitamnya itu ukuran 10 inch jadi maksimal lagu di dalamnya hanya delapan lagu," sebutnya.

Hanya saja koleksi piringan hitam yang masih tersimpan di Lokananta sudah tidak lengkap. Bemby menyebutkan jumlah koleksi yang masih banyak dimiliki Lokananta piringan hitam part 1. Sedangkan, untuk piringan hitam part 3 jumlahnya tidak lebih dari hitungan jari. Sementara itu, untuk piringan hitam part 2 dan part 4 sudah tidak ada.

"Yang dua dan empat tidak ada. Kalau yang tiga tidak lebih dari lima. Apa mungkin dulu telah habis dibagikan untuk suvenir," kata dia.

3 dari 3 halaman

Pita Master Rekaman Masih Utuh

Bemby mengungkapkan, meskipun koleksi piringan hitam tidak lengkap, tetapi Lokananta masih menyimpan dengan rapi semua pita master rekaman dari empat bagian piringan hitam tersebut.

Pita master itu masih terbungkus dengan rapi. Bahkan, pada masing-masing pita rekaman terdapat kartu tape yang berisi keterangan isi lagu di dalam pita master tersebut.

"Masternya masih disimpan semua di sini, mulai dari pita master part 1 hingga part 4. Kualitasnya juga masih bagus semua pita master rekamannya," jelasnya.

Meskipun sudah tidak mencetak piringan hitam, tetapi kini Lokananta masih melakukan rekaman CD. Bahkan, pita master yang berisi rekaman lagu-lagu daerah yang menjadi suvenir Asian Games 1962 itu bisa diperoleh di Lokananta dalam bentuk CD.

"Pita master masih bagus wong untuk repro suvenir Asian Games ke dalam bentuk CD juga masih menggunakan master yang lama. Kan piringan hitam sudah tidak diproduksi, jadi sekarang pakai CD," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.