Sukses

Tak Hanya Pagi, Siang Juga Indah di Batu Kasah

Pantai memang panas di siang hari. Namun di Pantai Batu Kasah, siang tak jadi soal karena dilindungi pagar pohon kelapa yang teduh.

Liputan6.com, Natuna - Pantai selalu dipersepsikan sebagai tempat nyaman untuk menyambut pagi dan mengantar matahari terbenam. Imaji pantai yang nyaman, akan sirna saat siang hari. Dan pantai Batu Kasah menjadi alternatif untuk meruntuhkan persepsi itu.

Berada di desa Cemaga Tengah, Kecamatan Bunguran Selatan, Pantai Batu Kasah juga dikenal sebagai pantai Cemaga. Ini hanya salah satu dari puluhan atau ratusan pantai di Provinsi Kepulauan Riau. Provinsi yang wilayah lautnya mencapai 94 persen.

Kabupaten Natuna berada di pulau Natuna menjadi salah satu jantung bagi wisata pantai di provinsi ini. Bule-bule dari Australia dan New Zealand sangat gemar berkunjung ke pantai ini.

"Kebanyakan menggunakan pesawat kecil carteran," kata Jubainah, warga Cemaga kepada Liputan6.com.

Bukan tanpa alasan kalau bule-bule itu memilih Natuna. Kunjungan itu merupakan rangkaian kunjungan ke pulau Anambas. Juga pulau elok di Kepulauan Riau.

"Pasir putihnya itu lho. Keren banget. Memang banyak pasir putih di pantai lain, tapi yang ini keren. Beda pokoknya," kata Mark, salah satu pengunjung yang mengaku dari Selandia Baru.

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Carter Pesawat

Mark tak datang sendirian. Ia menggunakan pesawat carteran dari Halim Perdana Kusuma bersama empat kawannya. Kesan  pertama yang ia tangkap dari udara adalah pasir putih yang halus melintang  di garis pantai.

Ini sangat kontras ketika bertemu dengan air laut yang biru kehijauan. Apalagi ada semacam dinding dari pohon kelapa yang berjajar.

Perjalanan dari Ranai dengan rute melewati Sungai Ulu, Singgang Bulan, dan memasuki desa Batu Gajah. Untuk mencapai pantai Batu Kasah, harus memasuki daerah dengan jalan yang kecil. Mulai dari kawasan Batu Gajah menuju ke Pantai Batu Kasah ini, mata sudah dimanjakan pemandangan indah. Pantai-pantai dengan laut jernih hingga tumpukan-tumpukan bebatuan granit besar yang luar biasa menakjubkan.

Sampai saat ini akses menuju Pantai Batu Kasah masih buruk. Terlebih jika musim hujan, jalan berlumpur dan licin menjadi bagian lain tantangan. Belum lagi adanya jembatan yang rusak barangkali akan membawa mood buruk.

Pantai Batu Kasah memiliki ciri berbeda. Disana ditemukan tumpukan bagtu-batu granit yang luar biasa. Harmoni yang menyatu.

"Dari sini kita bisa melihat perairan perbatasan yang keren," kata Jubainah sambil berdiri diatas sebuah batu granit besar.

Simak video menarik pilihan di bawah:

 

3 dari 3 halaman

Aksesibilitas

Pantai sering menjadi simbol kebebasan dan isnpirasi membuka hari. Jika siang sangat panas dan membuat malas beraktifitas. Namun, di pantai Batu Kasah, siang tetap menjadi lebih bermakna.

Kehadiran deretan pohon kelapa yang menyerupai pagar pulau, seperti ditumbuhkan untuk meredam hari panas. Biasanya para wisatawan asing akan menghabiskan siang hari di bawah pepohonan ini. Mereka berbaring, berteduh, bahkan tidur siang.

"Disini memang tak ada warung yang jualan makanan. Jadi sebaiknya memang sedia dari rumah," kata Jubainah.

Menuju pantai Batu Kasah, memang cukup rumit. Berjarak sekitar 60 km dari Kota Ranai menuju Kecamatan Bunguran Selatan. Dengan jalan yang tak begitu lebar, namun lancar butuh waktu 1 jam dan 30 menit untuk sampai ke lokasi.

Carina Oktaviani, pengunjung asal Jakarta menyebutkan bahwa banyak tempat wisata Laut Natuna yang belum diketahuinya. Untuk eksplorasi juga butuh biaya.

"Sayang lokasinya jauh-jauh,  biaya  transportasinya mahal, " kata Carina.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.