Sukses

Mahasiswa UGM Jadi Korban Tewas 'Klitih' Usai Bagikan Sahur

Yogyakarta - Dwi Ramadhani Herlangga (25) seorang mahasiswa UGM asal Semarang, tewas diserang orang tak dikenal dengan celurit usai membagikan makan sahur kepada warga di jalanan, Kamis, 7 Juni 2018. Tindakan penyerangan ini biasa disebut klitih bagi warga Yogyakarta.

Informasi yang diperoleh KRJogja.com, korban diserang ketika hendak pulang menuju indekosnya saat melintas di Jalan C Simanjuntak, Yogyakarta. Bacokan clurit mengenai punggung yang tembus ke paru-paru dan membuat korban kehilangan nyawanya.

Pelaku diperkirakan berjumlah dua orang dan berboncengan menggunakan sepeda motor jenis matik. Peristiwa terjadi saat korban bersama teman-temannya beriringan mengendarai sepeda motor usai menggelar bakti sosial membagikan makan sahur kepada warga kurang mampu di sejumlah titik wilayah Kota Yogyakarta.

Kapolsekta Gondokusuman, Kompol Solichul Ansor mengungkapkan usai membagikan makan sahur tersebut mahasiswa UGM ini bersama teman-temannya hendak pulang ke indekos mereka di kawasan Sleman. Korban dibonceng temannya menggunakan sepeda motor dan berada di rombongan paling belakang.

Saat melewati Jalan C Simanjuntak, tepatnya di perempatan depan Toko Mirota Kampus, tiba-tiba dua orang pria dengan berboncengan sepeda motor memepet korban dan meneriakinya. Pria yang membonceng di belakang lalu mengeluarkan celurit dan membacok punggung korban.

"Teman korban yang mengendarai motor ketakutan, ia lalu tancap gas. Namun, korban mengatakan jika ia terkena bacokan dan teman tersebut segera membawanya menuju RS Sardjito," ungkap Solichul Ansor.

Mahasiswa UGM ini menderita luka sobek sepanjang kurang lebih 9 cm di punggung sebelah kiri dengan kedalaman sekitar 8 cm. Setelah sempat menjalani perawatan medis selama empat jam, korban mengembuskan nafas terakhirnya.

"Luka yang ditimbulkan cukup dalam dan diperkirakan menembus paru-paru. Sekitar pukul 06.40 WIB korban dinyatakan meninggal dunia," kata Kapolsekta.

Solichul Ansor menegaskan saat ini kasus tersebut tengah dalam penyelidikan petugas. Keterangan saksi mata dan rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi akan dijadikan bahan utama penyelidikan.

"CCTV yang berada perempatan lokasi peristiwa saat kejadian dalam kondisi mati. Kami akan mencoba menggunakan hasil rekaman kamera pengawas lain yang ada sekitar tempat kejadian," ujarnya.

Terkait kemungkinan adanya dugaan kesamaan pelaku dalam kasus pembacokan yang terjadi di Jalan Kapten Piere Tendean dengan peristiwa penganiayaan yang menewaskan korban di Jalan C Simanjuntak, Kapolsekta enggan berspekulasi ke arah itu. Solichul Ansor menegaskan kedua peristiwa waktunya memang berdekatan, tetapi jaraknya cukup berjauhan.

 

Baca berita menarik lainnya dari KRJogja.com di sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

UGM Berduka

Dwi Ramadhani Herlangga merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya UGM. Mahasiswa angkatan 2010 jurusan Sastra Inggris meregang nyawa setelah mendapat bacokan dari punggung menembus ke paru-paru.

Kepala Bagian Humas dan Protokoler UGM Iva Ariani membenarkan bahwa Dwi merupakan salah satu mahasiswa aktif. Pihak kampus mengatakan Dwi sempat mendapatkan perawatan di RSUP Dr Sardjito meski akhirnya meninggal dunia.

"Benar, UGM kembali dirundung duka setelah salah satu mahasiswa FIB jurusan Sastra Inggris angkatan 2010 menjadi korban kejahatan dan meninggal dunia. Kami atas nama kampus menyampaikan dukacita mendalam dan tadi almarhum dilepas oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan Pengajaran dan Kemahasiswaan di RSUP Dr Sardjito," ungkapnya.

UGM sendiri mempunyai harapan besar agar pelaku pembacokan yang tidak jelas motivasinya tersebut segera ditangkap dan diberikan hukuman setimpal. "Kami berharap pelaku segera ditangkap dan mendapatkan hukuman sesuai. UGM mempercayakan semua proses pada pihak berwajib," sambungnya.

 

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.