Sukses

Kisah 99 Kera Santri Penjaga Situs Kalijaga Cirebon

Liputan6.com, Cirebon - Kawasan Pantura Cirebon tak hanya dikenal dengan tiga keraton saja. Sejumlah situs bersejarah cukup banyak ditemukan di Pantura Jawa Barat ini.

Salah satunya adalah Situs Taman Kera Kalijaga di Jalan Pramuka Rt 08 Rw 03 Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon. Dari informasi yang didapat, petilasan Kalijaga ditemukan sekitar abad ke 7 Masehi.

Taman Kera Kalijaga ini merupakan salah satu peninggalan Sunan Kalijaga (Raden Mas Said). Di Taman Kera Kalijaga, pengunjung dapat melihat monyet ekor panjang secara langsung.

Juru Kunci Situs Taman Kera Kalijaga Cirebon RM Mashudi mengatakan, diperkirakan kawasan tersebut berusia 500 tahun. Dia menyebutkan, dalam situs yang didirikan oleh Sunan Kalijaga tersebut, terdapat masjid, dua buah sumur tua, tempat pesarean serta tempat Sunan Kalijaga bertapa.

 

"Misinya sama yakni menyebarkan Islam di Cirebon juga bersama Sunan Gunung Jati," sebut dia, Jumat (25/5/2018).

Namun demikian, dia tidak menampik adanya perdebatan mengenai tempat pemakaman Sunan Kalijaga. Beberapa peziarah meyakini ada kawasan Situs Kalijaga Cirebon merupakan makam Sunan Kalijaga itu sendiri.

Dia mengaku, hanya menjalankan amanah untuk menjaga situs dan menyambut para tamu yang datang baik untuk ziarah maupun sekedar memberi informasi. Tidak sedikit warga sekitar maupun dari luar Cirebon datang ke situs ini.

"Yang datang biasanya lihat dan beri makan monyet liar di sekitar situs kemudian ada yang ke masjid ke pesarean ya kami layani saja," sebut dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

99 Kera Penjaga Situs

Ditengah aktivitas menyiarkan Islam di Cirebon, Sunan Kalijaga juga memiliki banyak santri dan pengikut. Para santri yang belaja Islam menginap di kawasan situs tersebut.

"Ya umumnya aktivitas santri mereka dapat pengetahuan agam langsung dari Sunan Kalijaga," sebut dia.

Dia mengatakan, puluhan kera ekor panjang yang ada di sekitar petilasan Kalijaga tersebut adalah santrinya. Yang menarik, jumlah kera tersebut tidak pernah berubah yakni 99 ekor.

Singkat cerita, saat itu di hari Jumat menjelang Ibadah Solat Jumat, Sunan Kalijaga melihat puluhan santri masih asyik mencari ikan di sungai. Sunan Kalijaga sempat menegur dan mengingatkan para santri untuk segera bersiap melaksanakan Solat Jumat.

Namun, hingga Solat Jumat selesai Sunan Kalijaga melihat para santri masih berada di sungai. Sunan Kalijaga pun menegur dan bertanya kepada santri alasan mereka tidak Solat Jumat.

"Santri tersebut terbata-bata jawabnya dan saat itu Sunan Kalijaga bilang kalau orang tidak Solat Jumat wujudnya seperti Monyet hingga akhirnya mereka jadi monyet," tutur dia.

Tak sadar ucapan tersebut berbuah nyata, Sunan Kalijaga akhirnya menugaskan kera tersebut untuk menjaga situs. Dia mengatakan, 99 kera tersebut jumlahnya tidak berubah.

Jika ada kera yang meninggal, selalu ada kera yang melahirkan sehingga tidak menambah maupun mengurangi jumlah kera. Kera tersebut, hingga saat ini dianggap liar dan menjadi daya tarik pengunjung ke Situs Kalijaga.

"Liar saja mencari makan di pemukiman kadang genting rumah warga dibuka hanya untuk mencari makan saja," sebut dia. 

Saksikan vidio pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.