Sukses

Ledakan Meriam Maut di Kampar Terdengar hingga Radius 1,5 Km

Meriam tua yang meledak tersebut biasa digunakan untuk pembuka acara kerajaan di Kampar, Riau.

Liputan6.com, Pekanbaru - Ledakan meriam dari logam di Kerajaan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Riau, meletus begitu dahsyat. Bunyinya disebut hingga radius 1,5 kilometer dari lokasi peringatan setahun diangkatnya raja di kerajaan tersebut.

Menurut Camat Gunung Sahilan, Dedi Herman yang saat kejadian berada di lokasi, bunyi ledakan meriam itu didengar warga hingga ke pasar. Warga pun menganggap hal itu sudah biasa, tapi tak mengira ada korban jiwa.

"Jarak pasar dengan lokasi hampir 1,5 kilometer," ucap Dedi di Rumah Sakit Syafira, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, Rabu (9/5/2018) sore.

Dedi menjelaskan, meriam yang disebut masyarakat sekitar dengan Lelo itu sudah berusia ratusan tahun. Meriam ini sudah ada sejak Kerajaan Gunung Sahilan berdiri.

"Sudah lama usianya, sejak zaman Belanda dulu," kata pria asal Bangkinang, Kabupaten Kampar ini.

Meriam atau Lelo ini biasa digunakan sebagai pembuka acara di kerajaan, baik itu penobatan raja baru ataupun berbagai kegiatan adat yang diselenggarakan kerajaan.

Dedi menambahkan, letusan meriam kemudian diiringi dengan tarian ataupun silat untuk menyambut kedatangan raja serta ribuan tamu undangan yang biasa hadir di setiap acara kerajaan. Meriam ini memakai mesiu dan dipantik dengan api.

"Selalu dibunyikan dan baru kali ini ada korban, bunyinya memang sangat kuat," tutur Dedi.

Hingga akhirnya, ledakan meriam pada Rabu siang tadi menjadi yang terakhir. Meriam itu pecah, di mana serpihannya mengenai lima warga. Satu di antaranya meninggal dunia karena luka berat. "Warga yang meninggal namanya Ikram," kata Dedi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Luka Dibawa ke Pekanbaru

Selain Ikram, empat warga yang menderita luka akibat ledakan meriam bernama Sumanto Rebo (58), Rapika Alni (16), Sarimah (51), dan Aisyah (12). Warga yang terluka ini dibawa ke Kota Pekanbaru, Riau, untuk perawatan.

Dedi menjelaskan, Ikram meninggal dunia karena mengalami luka parah. Tangan kanannya nyaris putus karena dihantam serpihan meriam yang hancur.

"Kalau korban Rebo kena bagian kakinya, terluka parah," katanya.

Untuk korban Rapika Alni, Dedi menyebut mengalami luka parah di bagian perut dan dadanya. Serpihan meriam menembus perut dan bagian dadanya, sehingga perlu dirawat intensif.

"Kalau untuk Sarimah kena bagian jari manis kanannya, luka ringan," ucap Dedi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.