Sukses

1 Penyintas Ledakan Sumur Minyak di Aceh Embuskan Nafas Terakhir

Pertamina turun tangan memadamkan kobaran api akibat sumur minyak ilegal meledak di Aceh.

Liputan6.com, Banda Aceh - Jumlah korban tewas akibat ledakan sumur minyak mengakibatkan kebakaran hebat di Desa Pasir Putih, Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, bertambah satu orang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek, melalui telepon seluler di Banda Aceh, Kamis, mengatakan korban terakhir meninggal dunia kemarin malam bernama Muhammad Razi.

"Razi, warga Gampong (Desa) Alue Dua meninggal dunia saat sedang dalam perjalanan. Beliau hendak kita rujuk ke Rumah Sakit Adam Malik di Medan, Sumatera Utara," ucap Ahmad, Rabu, 25 April 2018, dilansir Antara.

Almarhum merupakan salah satu korban yang sempat dirawat di Rumah Sakit Sultan Abdul Aziz di Peureulak, Aceh Timur, akibat menderita luka bakar yang cukup serius di sekujur tubuhnya.

Di rumah sakit tersebut, sebelumnya terdapat 19 orang mendapat penanganan medis dari tiga rumah sakit setempat yang merawat total 41 orang pasien dengan luka bakar.

"Yang meninggal hingga saat ini berjumlah 19 orang, karena sebelumnya ada 18 korban meninggal dunia. Kini, tinggal 40 orang lagi mendapat perawatan cukup intensif di tiga rumah sakit setempat," kata Ahmad.

PT Pertamina (Persero) Aset 1 EP Field Rantau di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, telah membantu memadamkan api akibat ledakan sumur minyak yang dieksploitasi masyarakat di Desa Pasir Putih dini hari tadi.

Legal and Relation Assisten Manager Pertamina Aset 1 EP Field Rantau, Supandi Prabudi, mengaku tim yang diturunkan berusaha memadamkan kobaran api yang telah menghanguskan lima unit rumah.

"Sampai sore ini, kita terus berupaya memadamkan semburan api dari sumur minyak milik masyarakat dengan cara membuat bendungan di sekeliling sumur, untuk mencegah kondensat tidak menyebar lebih luas lagi ke rumah rumah penduduk di sekitar lokasi," tutur dia.

Ia mengatakan, saat ini kondisi api sudah mulai mengecil. Tapi, pihaknya belum bisa memasukkan pompa kimia ke dalam sumur minyak tersebut.

Jika dipaksakan, lanjutnya, dikhawatirkan akan merembet ke sumur minyak yang lain, dan akan menimbulkan ledakan lagi bersama kobaran api.

"Kami terus melakukan penyemprotan air ke kobaran api. Alhamdulillah api sudah mulai mengecil," kata Supandi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Terulang Lagi

Kapolda Aceh, Irjen Rio S Djambak, mengajak masyarakat di Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, untuk tidak menambang minyak secara ilegal, karena sewaktu-waktu bisa menimbulkan bahaya.

"Aktivitas pengeboran seperti ini ilegal, tapi kita tidak bisa melarang karena sumber ekonomi rakyat, tapi kejadian ini membuat kita sadar agar tidak melakukan kegiatan ilegal," kata Kapolda ketika berkunjung ke lokasi ledakan dan terbakarnya sumur minyak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Rabu malam, dilansir Antara.

Kapolda menuturkan, kehadirannya ke lokasi merupakan bentuk rasa kemanusian sekaligus mewakili Forkompimda Aceh, yang langsung hadir melihat kondisi masyarakat dan pengamanan yang sejauh ini sangat baik.

"Kita turut berduka atas meninggalnya sejumlah korban dan puluhan lainnya menderita luka serius akibat ledakan ini," ujar Kapolda.

Ia berharap agar ke depan tidak lagi terulang kejadian meledaknya sumur pengeboran minyak, seperti yang telah terjadi. "Saya berharap semua pihak dapat berperan aktif mengatasi hal-hal ilegal di wilayah Aceh khususnya Aceh Timur," ujar jenderal bintang dua ini.

Kapolda berujar akan melihat perkembangan selama satu minggu ini guna mengatasi semburan api dari sumur yang meledak tersebut. "Saya berharap semua bersabar, karena sesegera mungkin diupayakan mengatasi hal tersebut," ujarnya.

Sebelum meninggalkan lokasi kejadian, Kapolda mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah bersama-sama menjaga kemanan di sekitar lokasi kejadian.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.