Sukses

Cara Unik Kopral Bagyo Peringati Hari Buku Sedunia

Liputan6.com, Solo - Kopral Bagyo memiliki cara yang unik untuk memperingati Hari Buku Sedunia yang jatuh pada hari ini atau Senin (23/4/2018). Sang kopral memilih aksi jalan kaki di jalan protokol Kota Solo, Jawa Tengah, serta membagikan buku kepada penarik becak.

Selain itu, Kopral Bagyo juga menggalang pengumpulan buku untuk disumbangkan kepada rumah baca di pelosok Wonogiri.

Pantauan Liputan6.com, dalam aksinya, Kopral Bagyo tak mengenakan seragam militer kebesarannya. Namun, ia memilih memakai kostum tokoh pewayangan Hanoman.

Ia memikul dua keranjang yang berisi tumpukan buku dan nasi bungkus. Isi keranjang itu dibagikan kepada para penarik becak dan warga di jalan yang dilintasinya, yakni dari Museum Radya Pustaka hingga Bundaran Gladag, Solo.

Kopral Bagyo memperingati Hari Buku Sedunia ini tidak sendirian, tetapi ditemani oleh Wahyudi yang merupakan penggiat literasi nasional dari Rumah Baca Sang Petualang di Tirtrosworo, Giriwoyo, Wonogiri.

Aksi unik ala Kopral Bagyo itu juga mendapat perhatian dari pengguna jalan serta warga yang sedang melintas di kawasan jalan tersebut.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bagi-Bagi Buku

Pensiunan kopral itu mengatakan, peringatan Hari Buku Sedunia dilakukan dengan pembagian buku kepada penarik becak dan masyarakat. Tak hanya buku, tetapi pembagian itu juga dibarengi dengan pembagian nasi bungkus kepada para penerima buku.

"Kita ingin meningkatkan minat baca di masyarakat. Nah, untuk para penarik becak nanti selain dapat buku juga mendapat nasi kucing (nasi bungkus)," ucap dia di Solo, Senin (23/4/2018).

Buku-buku yang dibagikan itu memiliki berbagai macam tema, mulai dari buku motivasi, buku Bahasa Inggris, buku pengetahuan, hingga buku bacaan ringan. Buku-buku yang sebanyak empat keranjang itu dibagikan semuanya.

"Bukunya banyak. Ini buku yang saya pikul dua keranjang saja beratnya sekitar 50 kilogram," ujarnya.

Kopral Bagyo menuturkan, selain membagikan buku, aksi ini juga menggalang pengumpulan buku dari masyarakat. Buku hasil pemberian tersebut selanjutnya akan disumbangkan kepada rumah baca di Tirtosworo, Giriwoyo, Wonogiri.

"Buku akan disumbangkan kepada rekan Wahyudi yang menjadi penggiat literasi nasional. Dia juga mendirikan rumah baca di desanya," katanya.

Menurutnya, dengan minat baca yang semakin meningkat diharapkan wawasan berpikir masyarakat semakin bertambah luas. Bahkan, rajin membaca buku juga bisa mengembangkan karakter bangsa.

"Buku itu jendela dunia. Dengan membaca buku kita akan semakin pintar. Oleh sebab itu, kita harus mendukung giat membaca buku mulai dari pelosok," harapnya.

3 dari 3 halaman

Alasan Pakai Kostum Hanoman

Sementara itu, terkait dengan pemakaian kostum Hanoman, Kopral Bagyo mengungkapkan bahwa Hanoman atau monyet itu merupakan binatang yang sering berkelahi. Meski demikian, binatang itu juga bisa diatur guna menjadi lebih baik.

"Saya pilih pakai Hanoman, nanti kalau pakai kostum Sengkuni atau Petruk dikira nyindir para politisi," katanya.

Salah satu penarik becak yang mendapatkan pembagian buku, Sangidu, mengaku cukup senang karena selain mendapatkan buku juga memperoleh nasi bungkus. Ia pun berjanji akan membaca buku itu sebagai bacaan kala mangkal menunggu penumpang.

"Nanti akan saya baca buku ini," ucapnya semringah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.