Sukses

Cerita Miris Pria Tua di Jambi, Hidup Sendiri hingga Meninggal di Hutan

Selama hidup pria tua berumur 80 tahun itu dikenal hidup sebatang kara di sebuah gubuk yang berada di tengah hutan.

Liputan6.com, Jambi - Warga Desa Seko Besar, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, baru-baru ini dihebohkan penemuan jasad seorang laki-laki tua di sebuah gubuk yang terletak di tengah hutan. Kondisi jenazah amat memprihatinkan karena saat ditemukan sudah membusuk.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com, jasad laki-laki tua itu bernama Umar dan usianya sudah 80 tahun. Sehari-hari ia hidup sebatang kara dan bekerja sebagai petani karet di Desa Seko Besar. Sebuah gubuk papan kayu di tengah kebun karet menjadi rumah sekaligus tempat istirahat Umar saat lelah.

Lokasi perkebunan yang digarap Umar juga cukup jauh masuk ke dalam hutan. Alhasil, jarang ada warga yang mengetahui keberadaan Umar. Terlebih, Kabupaten Sarolangun berada kurang lebih empat sampai lima jam perjalanan darat dari Kota Jambi.

Menurut warga, Umar memang dikenal tinggal sendiri di sebuah gubuk di tengah hutan. Ia diketahui sebagai pendatang yang sudah lama di daerah itu. Sementara keluarganya jauh berada di daerah Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.

"Sempat heboh ada penemuan jasad almarhum. Kasihan selama ini dia hidup sendirian di tengah hutan pula," ujar Yansah, salah seorang warga Sarolangun saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu, 31 Maret 2018.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ditemukan Meninggal

Menurut Burhan, salah seorang warga sekaligus saksi, jasad Umar ditemukan pada Senin, 26 Maret 2018, sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, Burhan baru saja menyadap karet dan melintas di depan gubuk milik Umar.

"Awalnya saya panggil, tapi tidak ada keluar dia (Umar)," ujar Burhan.

Curiga tidak ada jawaban, Burhan lalu membuka gubuk Umar. Betapa terkejutnya saat ia melihat kondisi di dalam gubuk tersebut. Tubuh Umar dalam keadaan telentang, sementara di bagian wajahnya sudah dikerumuni lalat.

Melihat keadaan itu, Burhan langsung memberitahukan penemuannya kepada warga lainnya.

Akhirnya, atas kesepakatan bersama, warga memutuskan untuk menguburkan jenazah Umar hari itu juga. Jasad Umar dimakamkan malam harinya sekitar pukul 20.00 WIB di sebuah kebun yang terletak di KM 32 Desa Seko Besar.

Peristiwa ini juga dibenarkan pihak kepolisian di Sarolangun. Kapolres Sarolangun melalui Paur Humas Ipda Azhar E Lubis mengatakan, dari hasil keterangan sejumlah saksi, almarhum Umar sudah sekitar enam bulan mengidap sakit asma.

Polisi juga tidak menemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh almarhum.

"Kakek ini (Umar) orang perantauan tidak punya keluarga dan hidup sebatang kara," ujar Azhar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.