Sukses

Unik, Bangun Rumah Baca dengan Bahan Daur Ulang

Ratusan karyawan Tetra Pak Indonesia membangun rumah baca yang terbuat dari bahan daur ulang.

Liputan6.com, Cirebon - Upaya meningkatkan minat baca di Indonesia terus ditempuh baik oleh pemerintah maupun lembaga lain yang peduli terhadap dunia pendidikan.

Satu di antaranya membangun rumah baca di tingkat Sekolah Dasar (SD) oleh ratusan karyawan PT Tetra Pak Indonesia. Mereka rela meluangkan waktu membangun sebuah rumah baca di SDN 4 Dawuan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa, 13 Februari 2018.

Dalam pembangunan tersebut masing-masing karyawan dibagi menjadi beberapa kelompok dan mengerjakan tugas yang sudah ditentukan. Uniknya, dari sejumlah aktivitas pembangunan ruang baca, terdapat satu bahan bangunan yang berbeda.

Perusahaan yang bergerak di bidang pengemasan makanan dan minuman tersebut mengombinasi bahan bangunan dengan hasil daur ulang kertas. Environment Manager Tetra Pak Indonesia, Reza Andreanto, mengatakan pada bagian tertentu dari bangunan rumah baca menggunakan bahan hasil daur ulang karton maupun kemasan karton bekas hasil olahan perusahaan.

"Kami sebisa mungkin membuat produk yang ramah lingkungan karena bergerak di bidang kemasan, maka kami berkomitmen bagaimana kemasan tersebut tidak berdampak pada lingkungan, ya daur ulang," ujar Reza.

Dia mengatakan, dalam rumah baca tersebut, bagian genting dikombinasi dengan hasil daur ulang kemasan karton. Selain itu, hasil daur ulang kemasan karton juga dijadikan produk materiel lainnya.

Untuk bagian meja hingga rak buku, imbuh Reza, didominasi dari bahan daur ulang. Reza menegaskan, seluruh kemasan yang terbuat dari perusahaan dapat didaur ulang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Genting hingga Rak Buku

Dari satu kemasan karton, sebut dia, terdapat 75 persen kandungan kertas daur ulang dan 25 persen kandungan polimer dan aluminium.

"Nah kandungan yang 25 persennya ini diolah menjadi produk building materiel seperti atap gelombang sampai furnitur," ujar dia.

Reza menjelaskan, hasil dari daur ulang tersebut, dilapisi aluminium foil sebagai barrier. Lapisan tersebut akan menghasilkan kemasan yang kuat dan stabil.

Berdasarkan salah satu riset pabrik daur ulang, tutur Reza, daya tahan materiel bangunan yang terbuat dari daur ulang kertas tersebut hingga lima tahun.

"Produk kami 100 persen bahannya bisa didaur ulang dan ini juga sebagai bagian dari upaya kami mengurangi efek rumah kaca," katanya.

3 dari 3 halaman

Rangkul Pengumpul Sampah

Tetra Pak Indonesia, menurut Reza, terus mengampanyekan sadar lingkungan khususnya kepada mitra perusahaan mereka agar tidak membuang sampah kemasan produknya. Tetra Pak merangkul pengusaha lain yang bergerak di bidang sampah terpilah.

"Dari agen pengumpul, lapak, bandar kita bina, untuk melakukan pemilahan atau pengumpulan dan juga kampanye ke konsumen kami jadi kemasan karton bekas setelah dipilah dikirim ke bandar kemudian dikirim lagi ke pabrik daur ulang," ujar dia.

Communications Manager Tetra Pak Indonesia, Gabrielle Angriani mengatakan bahwa sejak perusahaan itu berdiri tahun 1975, selalu menyediakan produk yang aman, inovatif, dan berwawasan lingkungan bagi masyarakat.

"Kami selalu memikirkan dampak yang lebih luas dari operasi kami terhadap lingkungan dan masyarakat, salah satunya pembangunan Rumah Baca untuk Negeri yang menggunakan bahan hasil daur ulang dari produk kemasan karton Tetra Pak," sebut dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.