Sukses

Turis Swedia Hilang Saat Menyelam di Perairan Komodo

Turis asal Swedia itu menyelam di kawasan perairan Komodo bersama empat orang lainnya. Namun, ia terlepas dari rombongan.

Liputan6.com, Kupang - Wisatawan berkebangsaan Swedia dinyatakan hilang di perairan Taman Nasional Komodo (TNK), Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Rabu, 27 Desember 2017, sekitar pukul 16.30 Wita.

"Wisatawan itu bernama Cyrille Maria Worth (76) dinyatakan hilang saat melakukan penyelaman bersama empat orang rekannya di kawasan TNK," ujar Kepala TNK, Sudiyono kepada Liputan6.com, Sabtu (30/12/2017).

Menurut Sudiyono, kelima wisatawan itu menyewa kapal motor Ombak Biru. Saat menyelam, korban terlepas dan langsung menghilang.

"Sejak dapat informasi langsung dibentuk tim pencarian, namun kesulitan karena gelombang tinggi," kata Sudiyono.

Hingga kini, tim gabungan terus mencari turis perempuan itu. Pencarian diperluas untuk mencari kemungkinan ia hanyut ke tempat yang lebih jauh.

"Targetnya tujuh hari pencarian, semoga bisa ditemukan," ucap Sudiyono.

Untuk menghindari insiden serupa, dia meminta wisatawan yang belum punya keahlian menyelam agar tidak beraktivitas di Taman Nasional Komodo. "Namanya alam susah diprediksi, butuh kewaspadaan. Mohon doa dan dukungan agar segera ditemukan," kata Sudiyono.

Dia menambahkan, dalam rangka antisipasi kerawanan perburuan dan ilegal fishing saat hari raya Natal dan tahun baru, pihak TNK menambah satu tim patroli untuk memantau kawasan itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bukan Kejadian Pertama di 2017

Kejadian turis hilang juga pernah terjadi sebelumnya. Rinta Paul Mukkam (30), warga negara Singapura, hilang saat menyelam di perairan Gillilawa Laut, kawasan perairan Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Kamis, 13 Juli 2017, pukul 11.40 Wita.

Ia menyelam bersama 15 orang wisatawan dari sejumlah negara. Para wisatawan yang menyelam hingga kedalaman lima meter didampingi sejumlah penyelam yang terlatih.

Namun, ketika hendak menyelam kedua dengan kedalaman dua meter, korban yang sudah 300 kali menyelam di sejumlah perairan di Indonesia menolak didampingi penyelam profesional.

Pencarian lalu dilakukan tim SAR gabungan yang terdiri dari unsur TNI AL, kepolisian, TNI AD, Basarnas NTB, Basarnas Kupang, Basarnas Labuan Bajo, serta sejumlah penyelam profesional yang memiliki beberapa kapal pesiar, tapi tim tak berhasil menemukannya.

Pencarian itu berlangsung selama 10 hari sejak Kamis, 13 Juli 2017, dan melibatkan 90 orang anggota SAR. Akhirnya, Kepala Kantor Basarnas Kupang, Ketut Gede Ardana, resmi menutup operasi pencarian pada Sabtu, 22 Juli 2017.

3 dari 3 halaman

Fotografer Diserang Komodo

Wisatawan sekaligus fotografer bernama Loh Lee Aik (68) digigit oleh hewan purba komodo (Varanus komodoensis) di Desa Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

"Korban digigit di betisnya pada Rabu (3/4/2017) kemarin sore, saat sedang memotret seekor Komodo sedang memangsa kambing yang sudah menjadi bangkai," kata Kabid Humas Polda NTT Jules Abraham Abast di Kupang, dilansir Antara, Kamis, 4 Mei 2017.

Lokasi korban digigit, kata Jules, berjarak sekitar 200 meter dari Desa Komodo, Kecamatan Komodo. Sebelum insiden digigit komodo terjadi, warga negara Singapura itu berangkat dari Labuan Bajo menuju kampung Komodo pada Senin, 1 Mei 2017.

Ia lalu menginap di rumah warga masyarakat bernama H Kasing untuk mengumpulkan foto aksi komodo di desa tersebut. Keesokan harinya, Selasa, 2 Mei 2017, Loh berjalan-jalan mengelilingi Kampung Komodo tersebut.

Ia melihat seekor kambing yang digigit seekor komodo di kompleks Pekuburan Umum dekat Pustu Desa Komodo. Namun, ia tidak sempat mendokumentasikan.

"Nah kemudian, korban mendapatkan informasi dari warga setempat apabila sudah ada kambing yang digigit komodo dan kemudian mati, pasti komodo akan turun dari gunung untuk memangsa kambing yang sudah mati tersebut," ujar Jules menurut laporan dari Kepolisian Manggarai Barat.

Setelah mendengar ada kesempatan tersebut, pada Rabu, 3 Mei 2017, pukul 08.00 Wita waktu setempat, korban treking ke tempat bangkai kambing gunung yang berjarak sekitar 200 meter dari arah Pustu Desa Komodo tanpa didampingi ranger (pemandu) guna mengambil gambar.

Saat tiba di lokasi tersebut, korban melihat seekor komodo sedang memangsa seekor kambing. Ia lalu berusaha mengabadikan momen tersebut. Saat asyik memotret, Loh tidak menyadari ada seekor komodo kecil yang berada di sekitarnya.

Si komodo langsung menggigit betis kaki kiri Loh hingga mengalami luka robek. Masyarakat yang mengetahui hal tersebut langsung membawa korban menyeberang ke Labuan Bajo untuk dirawat di rumah sakit di Labuan Bajo.

"Hingga saat ini, korban masih dirawat di RS Siloam setelah ditangani oleh petugas kepolisian," kata Jules.

Saksikan video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.