Sukses

Dedi Mulyadi Dirikan Masjid Megah di Bekas Kawasan Prostitusi

Selain sebagai tempat ibadah, masjid yang memiliki daya tampung 2.200 jemaah ini juga dilengkapi dengan taman air mancur dan museum.

Liputan6.com, Purwakarta - Warga Purwakarta tak lama lagi akan memiliki mesjid baru bernama Mesjid Raya Cilodong. Tiga bulan dari sekarang, warga di kabupaten yang terkenal dengan Taman Air Mancur Sri Baduga itu dapat segera menikmati seluruh fasilitas yang ada di area mesjid yang dibangun di atas lahan seluas 9 hektare tersebut. 

Dalam kunjungannya ke masjid yang terletak di Kampung Cilodong, Bungursari, Purwakarta, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan, di akhir masa jabatannya ia ingin terus bekerja memenuhi segala kebutuhan masyarakat, termasuk tempat ibadah.

"Menjelang akhir masa jabatan ini saya ingin terus bekerja. Insyaallah kebutuhan ibadah masyarakat Purwakarta terpenuhi dengan fasilitas yang representatif. Tiga bulan lagi Insyaallah bisa selesai dan langsung digunakan," kata Dedi di sela kunjungan di proyeks Mesjid Raya Cilodong, Kamis 28 September 2017.

Selain diperuntukkan sebagai tempat ibadah, masjid yang memiliki daya tampung 2.200 jemaah ini juga dilengkapi dengan taman air mancur dan museum digital yang menceritakan tentang sejarah Sate Maranggi khas Purwakarta dan taman yang terdiri dari berbagai pohon rindang untuk para jemaah saat melepas lelah.

"Kita buat kawasan hijau di sini, kan banyak orang nanti yang datang. Daerah ini juga terkenal dengan Sate Maranggi, makanya kami bangun museum yang menceritakan sejarah Maranggi sampai bisa go international ke Amerika," katanya.

Punahnya Prostusi

Untuk diketahui, sejak 1970, kawasan Cilodong Purwakarta dikenal sebagai kawasan prostitusi yang sulit dibasmi. Namun, berkat pendekatan humanis yang dilakukan Dedi Mulyadi, daerah ini perlahan tapi pasti berubah menjadi daerah kawasan hijau hingga akhirnya kini terdapat masjid megah.

Tokoh masyarakat Cilodong, Ujang Alim mengatakan, ia kini tidak lagi merasa malu saat ditanya daerah tempat tinggal oleh beberapa kenalannya sebab daerah tinggalnya kini telah berubah menjadi kawasan religius.

"Tadinya di sepanjang jalan ini banyak warung remang-remang, sekarang sudah tidak ada lagi. Alhamdulillah, sekarang saya bangga menjadi warga Cilodong," pungkasnya. 

Saksikan video pilihan berikut ini!

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.