Sukses

Siswa Penerima KIP Bengkulu Dilarang Beli Pulsa

Sebanyak 23.160 siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama Kota Bengkulu tercatat sebagai penerima Kartu Indonesia Pintar.

Liputan6.com, Bengkulu - Sebanyak 23.160 siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama Kota Bengkulu penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) mulai mencairkan dana pendidikan yang diserahkan melalui buku tabungan di tiga lokasi. Proses penerimaan kartu yang dilaksanakan di tiga sekolah berlangsung selama dua hari sejak Kamis, 24 Agustus 2017.

Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Supriano mengatakan, siswa penerima buku tabungan diwajibkan untuk mengaktivasinya dengan membawa syarat sesuai dengan ketentuan perbankan. Setelah lengkap, mereka baru bisa mencairkannya melalui teller bank atau mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

"Gunakan untuk keperluan sekolah, jangan untuk beli pulsa, kuota atau keperluan diluar pendidikan," ujar Supriano di Bengkulu, Jumat (25/8/2017).

Tiga sekolah yang ditunjuk untuk menyerahkan buku tabungan KIP itu adalah SMP Negeri 12 Kota Bengkulu. Sebanyak 649 siswa penerima KIP dari SMPN 7, SMPN 10, SMPN 12 dan SMPN 20 didampingi para orangtua mendatangi sekolah tersebut.

Dua sekolah lain yaitu SMN 16 juga menyerahkan buku tabungan KIP untuk 484 siswa terdiri dari SMPN 5, SMPN 16 dan SMPN 20. Terakhir, di SMPN 6 yang mengakomodir penerima tabungan KIP untuk siswa SMPN 6, SMPN 14 dan SMPN 21.

Para siswa itu akan terus menerima dana pendidikan melalui program KIP itu akan terus menerima tunjangan sebesar Rp 700 ribu per tahun selama tetap menjadi peserta penerima program KIP hingga usia 21 tahun. Meskipun siswa tersebut sudah pindah domisili dan naik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, hak mereka sebagai penerima terus berjalan secara otomatis.

Dimas Saputra, siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kota Bengkulu terlihat semringah menerima buku tabungan KIP. Sambil memperlihatkan sepatu sekolahnya yang sudah robek di beberapa bagian, dia mengaku akan membeli sepatu baru dan perlengkapan lain seperti tas, buku sekolah dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

"Mudah-mudahan uang ini cukup untuk keperluan saya. Sudah malu saya memakai sepatu ini, alhamdulilah saya bisa beli yang baru," ujar Dimas.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.