Sukses

Komodo-Komodo Nakal di Pulau Padar

Pulau Padar menjadi tempat pembuangan para komodo bermasalah dari pulau lain. Hati-hati bertandang ke sini.

Liputan6.com, Manggarai Barat - Pulau Padar adalah salah satu destinasi wajib di Kepulauan Komodo, Nusa Tenggara Timur. Pemandangan indah laut dan gugusan pulau terbentang sejak di tepi pantai hingga di puncak bukit-bukit pulau ketiga terbesar di Taman Nasional Pulau Komodo ini.

Berlayar dari Pulau Komodo ke Pulau Padar memakan waktu sekitar satu hingga dua jam. Sampai di Pulau Padar, pengunjung bisa bermain-main di pantai, bisa treking naik gunung. Jika mau sedikit berkeringat naik bukit, niscaya pemandangan luar biasa indah menanti di atas.

Namun, jangan coba-coba berpetualang menjelajahi kawasan Pulau Padar sendirian. Ternyata, ada komodo di sana. Dari keterangan kalangan guide setempat, di Pulau Padar kini ada tiga hingga tujuh komodo. Mereka bukan sembarang komodo, tapi komodo bermasalah.

Ternyata, Pulau Padar pernah jadi lokasi pembuangan komodo bermasalah, yakni komodo-komodo yang pernah menggigit orang. Sejumlah insiden orang digigit komodo memang terjadi, terakhir turis Singapura yang digigit komodo di perkampungan.

Komodo-komodo itulah yang kemudian 'dihukum' ke Pulau Padar. Saat itu, Pulau Padar belum dibuka menjadi destinasi untuk turis.

"Komoodo dipindah ke sana dengan cara ditutup matanya, sebelumnya dibius terlebih dahulu," kata Lisa, seorang guide.

Kini seiring banyaknya turis yang datang ke Pulau Padar, komodo-komodo itu menyingkir ke area yang sepi, di lembah-lembah yang tidak terjangkau turis. Berbeda dengan di Pulau Komodo dan Pulau Rinca yang komodonya bebas berkeliaran di hutan hingga di perkampungan.

16 Orang Digigit Komodo

Terkait kasus orang digigit komodo, pengelola Taman Nasional Komodo mencatat sejauh ini sudah 16 orang digigit komodo. Insiden serangan komodo itu tercatat sejak 1987 hingga kini. Dari seluruh korban itu, empat orang di antaranya meninggal.

Pengunjung berpose dekat komodo di Pulau Komodo, Jumat 18 Agustus 2017 (Liputan6.com / Harun Mahbub)

Kepala Taman Nasional Komodo, Sudiyono, menjelaskan sekitar tahun 1974, binatang raksasa itu menyerang wisatawan berjumlah sekitar 30 orang. Dari jumlah itu, salah satunya dilaporkan hilang ditelan komodo.

Data ini tidak termasuk pekerja bangunan atau para pekerja yang melakukan kegiatan pembangunan di kawasan itu. Terakhir, seorang petugas keamanan TNK digigit pada November 2011, dan meninggal pada Mei 2012.

"Kalau pekerja bangunan, pekerja lain-lain memang sudah banyak yang digigit komodo dan ada yang meninggal," katanya, dilansir Antara, beberapa waktu lalu.

Adapun korban wisatawan asing, dari data yang ada, sudah dua wisatawan asing yang diserang komodo dan satu di antaranya meninggal dunia dan jasadnya tidak ditemukan.

"Kalau korban wisatawan asing yang diserang komodo, sudah merupakan yang kedua. Pertama sekitar tahun 1974 tetapi korbannya tidak ditemukan. Kemungkinan dimakan komodo," kata Sudiyono.

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan jumlah wisatawan asing yang diserang komodo, selain wisatawan asing asal Singapura Loh Lee Aik (68).

Fakta ini menunjukkan bahwa, komodo adalah jenis binatang kanibal yang bisa memakan daging hewan dan juga manusia, sehingga harus diwaspadai. Di TNK terdapat empat pulau yang dihuni komodo, yaitu Pulau Nusa Kode, Gili Motang, Rinca, dan Komodo.

Karena itu, siapa pun yang memasuki kawasan itu untuk melihat komodo, di Taman Nasional Komodo cukup melihat dari jarak jauh. "Tidak perlu terlalu dekat karena bisa diserang bahkan dimangsa hewan itu," kata Sudiyono.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.