Sukses

Ambulans Terbakar Bikin Panik Pegawai Puskesmas

Ambulans terbakar saat sopir tengah memanasi mesin, hubungan pendek arus listrik diduga jadi penyebabnya.

Liputan6.com, Malang - Kebakaran secara tiba-tiba melanda sebuah ambulans yang diparkir di garasi Puskesmas Pucung, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur. Karyawan puskesmas dan warga sekitar pun dibikin panik lantaran api cepat membesar ditambah terdengar suara ledakan cukup keras.

Dua mobil pemadam kebakaran dan dua mobil penyuplai air milik Pemkab Tulungagung, dikerahkan untuk memadamkan api. Namun api tak sampai menjalar ke seluruh gedung. Hanya bagian atap garasi rusak berat.

Sopir ambulans, Ahmad Taufik mengatakan, peristiwa itu terjadi pukul 07.30 WIB saat tengah memanasi mesin ambulans di garasi yang terletak di belakang puskesmas.

“Setelah menghidupkan mesin saya pergi keluar garasi, baru melangkah beberapa meter tiba-tiba terdengar suara ledakan dari garasi. Saya tengok api sudah membakar seluruh garasi” tutur Taufik di Tulungagung, Rabu (15/3/2017).

Ia berupaya memadamkan api menggunakan alat pemadam ringan, tapi tetap gagal lantaran api terus berkobar. Dua tabung oksigen di dalam ambulans turut terbakar, sehingga menimbulkan suara ledakan.

Kuatnya daya ledak membuat pintu garasi berbahan besi sampai terlempar sejauh 10 meter dan nyaris menghantam rumah warga.

Pemicu kebakaran diduga dari hubungan pendek arus listrik pada mesin kendaraan. Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, kerugian akibat peristiwa ini ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Selain ambulans yang hancur, garasi juga rusak berat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Mochamad Mastur menyatakan, kebakaran itu tak mengganggu pelayanan di Puskesmas Pucung, pasien yang berobat tetap dilayani seperti biasa.

"Peralatan medis dan obat-obatan yang sempat dikeluarkan dan sudah dikembalikan ke ruangan. Insya Allah pelayanan tak terganggu karena yang mengalami rusak hanya ruang administrasi," tutur Mastur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini