Sukses

Berstatus Waspada, Kerinci Tetap Dikunjungi Ratusan Pendaki

Para pendaki mulai menapaki jalur Gunung Kerinci sejak tiga hari terakhir untuk merayakan Tahun Baru.

Liputan6.com, Jambi - Pos penjaga pendakian Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi mencatat ada 250 pendaki yang mulai mendaki gunung api tertinggi di Indonesia itu.

Petugas pos jaga pendakian Gunung Kerinci, Aprizal mengatakan rata-rata pendaki tersebut bertujuan menyambut pergantian tahun di Gunung Kerinci. Ratusan pendaki tersebut mulai menapaki jalur Gunung Kerinci sejak tiga hari terakhir dengan yang terbanyak adalah pada kemarin.

Meski begitu, para pendaki tetap dilarang untuk sampai ke puncak gunung setinggi 3.805 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu. Menurut Aprizal, para pendaki yang ingin menikmati malam pergantian tahun hanya diperkenankan hingga shelter II.

"Peringatan disampaikan saat registrasi di pos. Sebab, status Gunung Kerinci masih waspada level II," ujar Aprizal saat dihubungi di Jambi, Sabtu, 31 Desember 2016.

Dengan status waspada level II itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar pendaki di sekitar Gunung Kerinci tidak mendekati kawah gunung dalam radius tiga kilometer. Petugas pemantau Gunung Kerinci juga melibatkan komunitas pecinta alam untuk sosialisasi peringatan tersebut.

Terletak di bagian barat Provinsi Jambi, gunung ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang merupakan habitat harimau dan badak Sumatera.

Gunung Kerinci disebut juga dengan nama Puncak Indrapura. Di sini, pengunjung dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah Kota Jambi, Padang, hingga Bengkulu. Bahkan, Samudra Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas.

Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau. Di sebelah timur terdapat Danau Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatera. Di belakangnya terdapat Gunung Tujuh dengan kawah indah yang hampir tak tersentuh.

Gunung Kerinci merupakan gunung berapi bertipe stratovolcano yang masih aktif dan terakhir kali meletus pada 2009.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini