Sukses

Beras Organik Solok Diakui Belanda

Dengan pengakuan Belanda, beras organik Solok bisa diekspor ke Eropa dan Amerika Serikat.

Liputan6.com, Solok - Solok, Sumatera Barat, sejak lama diakui sebagai lumbung beras. Kualitasnya bahkan diakui negara luar, khususnya beras organik.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Perlindungan Tanaman Pangan (BPTP) Dinas Pertanian Sumar, Arzal menyebutkan Sumbar memiliki sejumlah daerah penghasil beras organik, seperti di Nagari Sariak Alahan Tigo, Kabupaten Solok.

Beras organik dari nagari tersebut, kata dia, telah diekspor ke Eropa dan Amerika Serikat.

"Beras organik asal Sariak Alahan Tigo telah mendapatkan sertifikat Union Control dari Belanda untuk bisa dipasarkan ke luar negeri," ujar Arzal, saat menanam perdana padi organik di Koto Baru Sungai Kalu, Nagari Pakan Rabaa Utara, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Solok Selatan, Senin, 26 September 2016.

Sementara untuk Sumbar, sambung dia, Pemerintah Provinsi juga telah memiliki Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) yang satu-satunya di Indonesia milik pemerintah daerah.

"Kami harapkan petani organik Sumbar bisa memanfaatkan ini," ujar dia, dilansir Antara.

Ia menyebutkan pengembangan padi organik di Sumbar telah dilakukan di sejumlah kabupaten, seperti Kabupaten Solok, Limapuluh Kota dan Padang Pariaman. Pada 2016, kata dia, Pemprov Sumbar membuat percontohan desa organik di sembilan kabupaten, yakni Kabupaten Solok, Solok Selatan, Padang Pariaman, Pasaman, Pasaman Barat, Dharmasraya, Agam, dan Pesisir Selatan.

"Masing-masing kabupaten mendapat jatah 20 hektare," kata Arzal.

Untuk Solok Selatan, dia menerangkan tanam perdana padi organik dilakukan di Jorong Koto Baru Sungai Kalu, Nagari Pakan Rabaa Utara, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh.

Ia menyebutkan, penanaman padi organik memiliki sejumlah keunggulan, yakni dalam segi efisiensi penggunaan pestisida dan pupuk serta nilai jual yang cukup tinggi.

"Pestisida dan pupuk yang digunakan merupakan organik, sehingga mudah didapat seperti kotoran ternak," ujar dia.

Sementara, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Solok Selatan, Zamzami mengatakan pengembangan pagi organik tidak akan difokuskan pada satu lokasi.

"Padi organik bisa juga dikembangkan di Pinti Kayu, Simancuang dan beberapa lokasi lainnya," ujar dia.

Ketua Kelompok Tani Mekar Bhakti Arlenandra mengatakan untuk menjaga kontinyunitas pupuk kandang, seperti dibuang unit pengolah pupuk organik (Uppo). Terkait pemasaran, Arzal menambahkan selain di supermarket juga dijual di Minang Mart.

"Beras organik merupakan beras kelas premium. Selain di supermarket, pemasaran beras organik ini bisa melalui Minang Mart," ujar Arzal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini